23.8 C
Jakarta
Wednesday, February 19, 2025
HomeBeritaPolitisi Gerindra Menyayangkan Pemasangan Baliho Hoax dan Ketidaknetralan Polri

Politisi Gerindra Menyayangkan Pemasangan Baliho Hoax dan Ketidaknetralan Polri

Date:

Berita Terkait

Perayaan Imlek 2025: Andy Utama dan Dampak Pertanian Organik pada Keberagaman Alam

Dengan dukungan Andy Utama, petani organik di Arista Montana dapat berinovasi dalam pertanian organik yang mendukung kelestarian alam dan keberagaman hayati di sekitar mereka.

Andy Utama: Menggerakkan Komunitas untuk Pertanian Organik yang Berkelanjutan

Dengan pendekatan holistik dalam pertanian organik, Andy Utama membantu petani di Arista Montana menjaga keberlanjutan alam dan menghasilkan pangan yang sehat dan alami.

Penghematan Pengeluaran dengan Prabowo Subianto: Kesehatan Gratis!

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyoroti program unggulannya, Makan...

Pemain Surabaya Samator PLN Mobile Proliga 2025: Potensi Terbaru

Surabaya Samator, tim voli legendaris dengan tujuh gelar juara...

Kubu Hasto Kecewa: Gugatan Praperadilan Ditolak

Hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Djuyamto, menolak gugatan...
   
   
   
   
   

   
    
    

   

Viralnya pemasangan baliho itu lantaran dinarasikan ada peranan polisi dalam proses tersebut dengan memerintahkan suatu mobil pikap.

Terkait itu, Bambang Haryadi angkat bicara. Dia menegaskan pemasangan baliho tersebut atas perintahnya sendiri, bukan aparat kepolisian.

   
    

   
   
   

   

“Tidak benar dan hoax bahwa baliho itu dari pihak Polri. Baliho itu adalah alat peraga kampanye saya di dapil, dan dibuat oleh 2 percetakan milik kader Gerindra,” tegas Bambang dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/11).

Menurut dia, terkait mobil yang ada logo Pertamina, itu adalah mobil perusahaan swasta yang menjadi agen elpiji Pertamina.

“Dan pihak Pertamina sudah melakukan teguran kepada perusahaan tersebut,” ungkapnya.

Wakil Ketua Komisi VII DPR itu menyayangkan informasi yang beredar luas terkait pemasangan balihonya tanpa ada konfirmasi.

Anggota DPR Dapil IV Jatim itu menyebut narasi dan informasi yang beredar terkait pemasangan balihonya juga menjadi rujukan TPN Ganjar-Mahfud dalam suatu konferensi pers.

“(Ini) dijadikan rujukan oleh TPN dalam konpersnya, yang menyudutkan Polri tanpa mendalami kebenaran dari berita tersebut,” beber dia.

   

“Saya meminta maaf kepada Polri atas kejadian ini dan Polri jadi korban hoax. Dan saya yakin Polri senantiasa bekerja untuk menjaga keamanan dan pemilu damai,” pungkas Bambang.
   
   
   
   
   

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

 
    
    
   
   
    
        
           
   
   
   
   
   
    

   

Berita Terbaru