26.5 C
Jakarta
Sunday, February 9, 2025
HomeBeritaJika Parpol 1 dan 3 Berada dalam Oposisi, Tantangan Pemerintah Akan Mirip...

Jika Parpol 1 dan 3 Berada dalam Oposisi, Tantangan Pemerintah Akan Mirip dengan Tahun 2014

Date:

Berita Terkait

Dorong Jurnalisme Berkualitas: Penemuan dan Wawasan Menjanjikan

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) memberikan...

Razia Balap Liar: Penemuan Motor Menjanjikan di Pamekasan

Pamekasan - Sebanyak 58 unit kendaraan bermotor roda dua...

Rahasia Kejayaan Nike: Perjalanan Menuju Puncak

Industri brand olahraga tak lepas dari Nike, brand ternama...

Valentino Rossi Puji Kepindahan Lewis Hamilton: Sorot Positif!

Valentino Rossi Menyambut Kedatangan Lewis Hamilton di Scuderia Ferrari Valentino...

Prabowo Dorong Koperasi Kejar BUMN dan BUMS

Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono menyampaikan pentingnya penegakan kembali...



Pengamat politik dari Citra Institute Efriza menilai, perolehan suara Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud sampai hari ini belum mampu melampaui pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Semestinya seperti itu kubu 1 dan 3 menjadi oposisi,” ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (24/2).



Menurutnya, kekuatan yang dimiliki kubu oposisi masih di bawah 50 persen. Tetapi, dia menduga kondisi di parlemen akan penuh perdebatan, karena jumlah kursi yang diperoleh kubu oposisi berbeda tipis dengan kubu Koalisi pemerintahan.

Pasalnya, Efriza mendapati perolehan suara 3 partai politik pendukung Anies-Muhaimin yaitu Nasdem, PKB, dan PKS cukup tinggi, termasuk partai politik pendukung Ganjar-Mahfud yaitu PDIP dan PPP.

Oleh karena itu, dosen ilmu pemerintahan di Universitas Pamulang (Unpam) itu meyakini, pemerintahan hasil Pemilu 2024 yang terbentuk akan menghadapi kondisi parlemen yang penuh tantangan.

“Dengan perbandingan kubu pemerintah melihat real count hari ini 42,86 persen dari 4 partai, tentu pemerintahan akan seperti di tahun 2014 parlemen terbelah,” tuturnya.

“Pemerintahan akan terjadi sulit bekerja. Ini konsekuensi dari sistem kepartaian multipartai ekstrem,” demikian Efriza menambahkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terbaru