Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) dianggap dapat menyebabkan kepunahan manusia. Bahkan, ancaman dari AI dianggap setara dengan senjata nuklir, demikian diungkapkan dalam laporan yang diterbitkan oleh Pemerintah Amerika Serikat.
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa teknologi AI generatif, yang merupakan bentuk lanjutan dari AI, memiliki potensi untuk mengganggu keamanan nasional. Mereka menyatakan bahwa munculnya AI dan Artificial General Intelligence (AGI) memiliki potensi mengganggu stabilitas keamanan global dengan cara yang sama dengan senjata nuklir.
AGI merupakan konsep teknologi yang mampu melakukan tugas-tugas setara dengan manusia, bahkan melebihinya. Pemimpin teknologi seperti CEO Meta Mark Zuckerberg dan CEO OpenAI Sam Altman telah menyatakan bahwa AGI adalah teknologi masa depan.
Meskipun teknologi tersebut belum ada dalam bentuk fisik saat ini, banyak ahli meyakini bahwa AGI akan menjadi kenyataan dalam waktu lima tahun ke depan, bahkan lebih cepat.
Laporan tersebut mendorong Pemerintah AS untuk segera bertindak dan mengambil langkah-langkah tegas untuk mengurangi risiko dari perkembangan AI yang semakin besar, terutama dalam hal ancaman terhadap keamanan nasional.
Penelitian ini dilakukan oleh tiga peneliti yang bekerja sama dengan Pemerintah AS selama setahun terakhir. Mereka juga melibatkan lebih dari 200 responden dari berbagai latar belakang, termasuk pejabat pemerintah, pakar, dan karyawan perusahaan teknologi terkemuka seperti OpenAI, Google DeepMind, Anthropic, dan Meta.