31.9 C
Jakarta
Sunday, March 23, 2025
HomeGaya HidupPerjalanan Chairil Gibran Menuju S2 di Luar Negeri dengan Beasiswa LPDP

Perjalanan Chairil Gibran Menuju S2 di Luar Negeri dengan Beasiswa LPDP

Date:

Berita Terkait

Prediksi Harga Bitcoin 2022: Naik atau Turun?

Bitcoin Price Predicted to Fluctuate Throughout the Year The movement...

6 Hewan Peliharaan Nabi Muhammad SAW yang Menarik

Sebagai teladan bagi umat Islam, Rasulullah SAW menunjukkan kasih...

Usulan Remisi Idulfitri 2025 untuk 15.086 Warga Binaan di Jatim

Sebanyak 15.086 warga binaan beragama Islam di Jawa Timur...

Antisipasi Aksi Teror OPM: Dansatgas Yonif 112 DJ Sambangi Pos Satgas Puncak Jaya

Dansatgas Batalyon Infanteri 112/Dharma Jaya (Yonif 112/DJ) melakukan kunjungan...

Pakistan Regulasi Kripto: Tarik Investor Asing

Pemerintah Pakistan sebelumnya menolak legalisasi mata uang kripto dengan...

Reporter: Hanna Letare

Suara USU, Medan. Chairil Gibran Saragi Turnip, atau akrab disapa Gibran, merupakan lulusan Jurusan Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara pada tahun 2020 setelah menyelesaikan studi mulai tahun 2016. Saat ini, Gibran sedang menempuh pendidikan S2 di University of Leeds, United Kingdom, dengan mendapatkan beasiswa penuh dari LPDP.

Perjalanan inspiratif Gibran dimulai sejak usia 10 tahun, ketika ibu tercinta memperkenalkannya pada bahasa Inggris melalui kursus di kota kelahirannya, Pematangsiantar, Sumatera Utara. Ibu Gibran, seorang guru yang percaya pada pentingnya pendidikan, memberinya landasan kuat untuk mengejar impian-impian tinggi dalam pendidikan.

“Selama menjalani studi S1, minat saya untuk melanjutkan pendidikan S2 di luar negeri mulai tumbuh. Saya yakin bahwa peluang yang lebih luas dalam bidang akademik dan karier akan terbuka jika saya melanjutkan studi ke luar negeri. Oleh karena itu, saya aktif terlibat dalam kompetisi-kompetisi debat hukum di tingkat provinsi dan nasional sebagai upaya untuk memperoleh pengalaman yang kuat sebagai bekal dalam melanjutkan pendidikan S2 di luar negeri,” ujar Gibran.

Setelah menyelesaikan pendidikan S1 selama 3.5 tahun, ia mendapat kesempatan untuk bekerja sebagai Junior Legal Associate di sebuah Consulting Company di Jakarta. Tidak lama setelah bekerja, ia pun dianugerahi beasiswa Bridging Course Scholarship Program oleh Kemenristekdikti untuk mempersiapkan studi S2 di luar negeri. Sambil mengejar beasiswa, Gibran juga berhasil lolos dalam seleksi calon pegawai negeri sipil di Mahkamah Agung. Kini, Gibran dengan bangga mengabdi kepada negara sebagai Pegawai Negeri Sipil di Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Meski harus menghadapi kegagalan dalam ujian IELTS, Gibran tidak menyerah. Sebaliknya, kegagalan tersebut menjadi cambuk semangatnya untuk terus berjuang dan meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya. Bahkan, kegagalan tersebut membukakan pintu untuk bekerja di Jakarta, tempat di mana dia mendapat pengalaman berharga dalam meningkatkan kemampuannya.

Filosofi hidup Gibran tercermin dalam kata-katanya, “The road will be bumpy, it will be long, it will be tough, but do not ever give up. It always seems impossible until it’s done.” Ia mengajarkan kita untuk selalu percaya pada diri sendiri, berani menghadapi tantangan, dan tidak pernah berhenti bermimpi.

“Harapanku setelah menyelesaikan studi S2 adalah menjadi bagian dari pilar keadilan dan kepastian hukum bagi bangsa dan negara. Dengan ilmu yang saya peroleh, saya bermimpi memberikan kontribusi yang substansial dalam kemajuan sistem peradilan, khususnya di Mahkamah Agung tempat saya bertugas. Saya percaya, semakin banyaknya rakyat Indonesia yang berkesempatan untuk berkuliah di luar negeri dengan beasiswa LPDP akan membawa negara kita menuju cita-cita menjadi Indonesia Emas pada tahun 2045” ujar Gibran.

Perjalanan hidup Gibran Saragi Turnip adalah bukti nyata bahwa dengan tekad, kerja keras, dan semangat pantang menyerah, semua impian bisa terwujud. Ia adalah sosok inspiratif yang pantas dijadikan teladan bagi kita semua nih sobat Suara USU!

Redaktur: Feby Simarmata

Source link

Berita Terbaru