Hal ini terjadi karena pemudik tidak mempersiapkan saldo e-toll saat melintas dari Tol Cikampek menuju Tol Kalikangkung.
Kepala Departemen Pemasaran dan Komunikasi Jasa Marga, Faiza Riani, menjelaskan bahwa jumlah tersebut merupakan 4 persen dari total 385 ribu kendaraan yang melakukan transaksi di GT Kalikangkung pada periode yang sama.
Saldo e-toll yang kurang dan pengisian ulang e-toll di gerbang tol akan menyebabkan penundaan antrean kendaraan lain yang cukup signifikan.
“Dengan adanya penundaan tersebut, kami mencatat rata-rata penurunan kapasitas transaksi gerbang tol di GT Kalikangkung sebesar 5 persen per jam,” kata Faiza.
Faiza juga mengingatkan besaran tarif tol yang harus disiapkan para pengguna jalan untuk perjalanan kembali, terutama dari arah Surabaya dan Semarang menuju Jakarta yang kemudian akan melakukan transaksi di GT Cikampek Utama, Ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Dari Semarang menuju Jakarta, kendaraan golongan 1 harus menyiapkan e-toll dengan saldo minimal sebesar Rp500.000. Sedangkan, untuk pengguna jalan dari Surabaya menuju Jakarta, harus menyiapkan e-toll dengan saldo minimal sebesar Rp1.000.000.
“Kami juga mengingatkan kembali kepada pengguna, khususnya yang melakukan perjalanan di Jalan Tol Trans Jawa dengan sistem transaksi tertutup (tarif sesuai jarak), hanya bisa menggunakan e-toll yang sama saat melakukan tap in dan tap out,” jelasnya.
“Sehingga saat saldo kurang, tidak bisa menggunakan e-toll dari pengguna jalan lain. Oleh karena itu, pastikan untuk memastikan kecukupan saldo e-toll guna menghindari antrean di gerbang tol,” ujar Faiza.
Temukan berita-berita terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti, silakan klik tanda bintang.