23.8 C
Jakarta
Wednesday, February 19, 2025
HomeGaya HidupSenioritas jadi Tradisi Buruk di Kampus? Kenali Relasi yang Baik Antara Senior-Junior

Senioritas jadi Tradisi Buruk di Kampus? Kenali Relasi yang Baik Antara Senior-Junior

Date:

Berita Terkait

Prabowo Subianto Hormati Hakim: Keputusan Berdampak!

Dalam sebuah acara yang menampilkan Prabowo Subianto memberikan penghormatan...

Sekjen PDIP Siap Hadir di Pemeriksaan KPK: Wawasan Terbaru

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto telah mengkonfirmasi kehadirannya...

Sketching Prabowo Subianto: High School Student’s Gratitude

Seorang siswi kelas 12 di SMAN 13 Jakarta Utara,...

SEC Akui Pengajuan ETF Spot XRP Bitwise: Peluang Baru

Pada tahun 2012, Ripple memperkenalkan XRP Ledger, sebuah jaringan...

Penemuan Mencabuli Tiga Anak: Wawasan Unik-Okezone

Seorang penjual ikan di kawasan Pelabuhan Kalibaru, Cilincing, Jakarta...

Reporter : Anjali Simanjuntak
Suara USU, Medan. Senioritas sering kali dianggap menjadi pandangan buruk di lingkungan kampus dimana senioritas dianggap sebagai aksi perpeloncoan dari senior terhadap juniornya. Namun, apakah semua senioritas itu memberikan pengaruh yang buruk dan perlakuan tindakan tidak seharusnya seperti perpeloncoan?

Di lingkungan kampus tentu masih ada perbedaan jenjang antara senior dan junior. Hal ini didasarkan oleh tahun mahasiswa tersebut memasuki perkuliahan terlepas dari aspek umur atau tidak, senioritas tidak selamanya diartikan dalam perspektif yang buruk. Senioritas dapat menjadi sebuah budaya untuk menjalin rasa sopan santun terhadap orang yang lebih tua sebab tradisi ini juga dapat diterapkan ketika berada diluar lingkungan perkuliahan.

Terkadang, penting bagi mahasiswa junior untuk menjalin relasi dengan seniornya di lingkungan kampus. Relasi tersebut bisa berguna baik di lingkungan perkuliahan, maupun ketika sudah lulus nanti.

Beberapa manfaat menjalin hubungan baik dengan senior salah satunya ialah dari segi perkuliahan ialah dengan adanya relasi tersebut, junior bisa mendapatkan informasi seputar dunia perkuliahan berdasarkan pengalaman yang lebih dahulu dialami oleh sang senior. Selain itu, junior bisa bertanya-tanya perihal akademik seperti soal-soal sewaktu ujian yang bisa dijadikan referensi bagi junior untuk dipelajari ketika ujian akan berlangsung, informasi seputar dosen apabila ketika ingin bimbingan akademik, ataupun mengambil mata kuliah terkhusus dengan program studi yang mata kuliahnya tidak dipaketkan, dan keuntungan lainnya.

Selanjutnya, dari segi pasca lulus dari dunia perkuliahan kelak, junior bisa mendapatkan informasi ataupun rekomendasi mengenai pekerjaan dari seniornya apabila telah terjalin relasi yang baik diantara kedua belah pihak. Relasi disini berarti adanya hubungan yang menguntungkan dimana sang junior bisa mendapatkan informasi seputar pekerjaan jika ada lowongan yang tersedia di tempat senior tersebut bekerja dan junior bisa membawa nama baik apabila ketika sudah diterima nantinya, junior tersebut bekerja dengan tekun dan profesional sehingga menjaga nama baik seniornya yang telah memberi informasi maupun rekomendasi tentang pekerjaan tersebut.

Relasi antara senior dan junior ini dapat terjalin dengan baik apabila kedua belah pihak sama-sama saling menghargai. Senior tentu akan dengan senang hati membantu juniornya apabila junior tersebut sopan dan menghargai keberadaan senior tersebut. Sama halnya dengan adik juniornya. Tidak semua senioritas itu berpengaruh buruk.

Senioritas dapat dijadikan budaya untuk menerapkan rasa sopan santun terhadap orang yang lebih tua, walaupun hanya dengan sekedar bertegur sapa saja sudah menerapkan bukti bahwasanya relasi antara senior dan junior itu tidak harus tentang adanya perpeloncoan.

Redaktur : Khaira Nazira

Source link

Berita Terbaru