Reporter: Muhammad Fathur Ammar
Suara USU, Medan. Untuk memperingati Hari Buruh Internasional, ratusan massa dari Aliansi Kemarahan Buruh dan Rakyat Sumatera Utara (AKBAR Sumut) yang terdiri dari berbagai organisasi mahasiswa dan gabungan Aliansi Buruh melakukan aksi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara di Medan, pada Rabu (01/05/24).
Dalam aksi tersebut, koordinator lapangan Diga Pinem menyampaikan bahwa acara dimulai dengan long march dari simpang SIB Medan menuju Gedung DPRD Sumut. Selain unjuk rasa untuk memperjuangkan hak-hak buruh, juga terdapat pertunjukan teatrikal yang menampilkan penderitaan buruh serta pembacaan puisi.
Ketika di depan Gedung DPRD Sumut, massa meminta anggota dewan untuk berdialog, namun permintaan tersebut tidak direspons. Diga Pinem menyatakan kekecewaannya terhadap sikap anggota DPRD Sumut yang tidak merespons aksi yang dilakukan. Aksi tersebut bukan hanya untuk memperingati Hari Buruh Internasional, tetapi juga sebagai pengingat kepada penguasa bahwa rakyat, buruh, dan mahasiswa akan terus berjuang untuk hak-hak mereka yang tertindas,” ujar Diga Pinem.
AKBAR Sumut dalam aksinya mengangkat grand issue “Ciptakan Kerja Layak dan Bebas Diskriminasi”. Ada 10 tuntutan yang diajukan, mulai dari pengupahan yang layak, sahkan Ranperda Ketenagakerjaan, terapkan 8 jam kerja, hentikan sistem kerja outsourcing di SUMUT, berikan perlindungan kerja dengan ragam identitas gender, sahkan RUU PPRT, hapuskan batasan perekrutan kerja, cabut UU Cipta Kerja, jalankan reformasi agraria sejati, dan terakhir wujudkan kesetaraan akses bagi pekerja difabel.
Aksi long march berakhir di titik nol Kota Medan, dan Diga Pinem berharap aksi ini tidak berhenti di situ, tetapi terus diperjuangkan oleh generasi muda bangsa hingga mencapai kemenangan untuk buruh.
Redaktur: Feby Simarmata
Related
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.