25.4 C
Jakarta
Sunday, February 9, 2025
HomeGaya HidupBangkitkan Semangat yang Sempat Hilang Lewat Lagu Berlalu – SUARA USU

Bangkitkan Semangat yang Sempat Hilang Lewat Lagu Berlalu – SUARA USU

Date:

Berita Terkait

Fenomena Cancel Culture: Penemuan dan Wawasan Terbaru

Belakangan ini, media sosial sedang ramai membahas pernyataan Abidzar...

Dorong Jurnalisme Berkualitas: Penemuan dan Wawasan Menjanjikan

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) memberikan...

Razia Balap Liar: Penemuan Motor Menjanjikan di Pamekasan

Pamekasan - Sebanyak 58 unit kendaraan bermotor roda dua...

Rahasia Kejayaan Nike: Perjalanan Menuju Puncak

Industri brand olahraga tak lepas dari Nike, brand ternama...

Valentino Rossi Puji Kepindahan Lewis Hamilton: Sorot Positif!

Valentino Rossi Menyambut Kedatangan Lewis Hamilton di Scuderia Ferrari Valentino...

Penulis: Nabila Yasmin

Suara USU, Medan. Lagu Berlalu ialah single yang diciptakan oleh Deriza, Rai, dan Feby Putri, dirilis pada 29 Maret 2024. Lagu ini mengangkat tema tentang perasaan sedih dan senang yang bersifat sementara. Lagu Berlalu juga mengajarkan bahwa saat seseorang melangkah melewati situasi rumit, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah melangkah maju dengan lebih baik dan bersyukur atas apa yang dimilikinya, bahkan jika gagal menjadi milik yang lain.

Pesan yang disampaikan dalam lirik lagu Berlalu adalah “cukupkanlah dulu kesedihan”, yang mengingatkan pendengar bahwa perjalanan belum berakhir. Istirahatlah sejenak dan biarkan kesedihan berlalu untuk kemudian bangkit dan memulai kembali apa yang telah berakhir. Hidup ini masih panjang, dan setiap orang perlu bangkit dan mengejar mimpi mereka. Kegagalan bukanlah akhir segalanya, melainkan awal dari perubahan. Dari kegagalan, seseorang dapat belajar tentang langkah yang lebih benar untuk dilakukan selanjutnya.

Lagu ini juga mengajarkan bahwa tidak semua keinginan akan terwujud dengan mudah. Terkadang, seseorang lebih menghargai kesuksesan yang diperoleh melalui upaya keras. Lagu Berlalu mendorong pendengarnya untuk menjadi pribadi yang sabar dan bersyukur atas pencapaian dalam hidup, yang mungkin dianggap sederhana oleh orang lain.

Keterpurukan tidak akan pernah berakhir jika seseorang terus-menerus menyesali masa lalu. Menerima kegagalan dengan lapang dada bukan tanda pesimisme, melainkan langkah awal menuju kebahagiaan sejati. Setelah seseorang mampu membahagiakan diri sendiri, maka mudah baginya untuk memperbaiki diri dan mencapai kesuksesan yang diinginkan.

Redaktur: Fransiska Zebua


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Source link

Berita Terbaru