Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika Sugiarto, dalam tanggapan terhadap pernyataan Ketua IM57+ Institute yang juga merupakan mantan pegawai KPK, Praswad Nugraha, mengenai dugaan keterlibatan pihak dalam membantu pelarian Harun Masiku.
“Semua informasi yang bermanfaat dari masyarakat, termasuk dari Mas Praswad, akan dianalisis untuk memperkuat upaya pencarian terhadap tersangka HM,” ujar Tessa kepada Kantor Berita Politik RMOL, pada Jumat (28/6).
Dia yakin bahwa tim penyidik KPK memiliki strategi untuk melacak keberadaan tersangka Harun Masiku. “Jika ada pihak yang diduga membantu dalam pelariannya, akan diusut tuntas,” tambahnya.
Sebelumnya, Praswad menyatakan bahwa Harun Masiku yang merupakan buronan membutuhkan uang tunai dalam jumlah besar karena sering berpindah-pindah. Dia juga tidak dapat mengakses sistem keuangan perbankan karena dapat terdeteksi posisinya jika melakukan penarikan uang melalui ATM.
“Seorang buronan harus sering berpindah tempat, sehingga tidak mungkin dapat bekerja, sehingga ia membutuhkan dukungan pihak yang dapat memenuhi kebutuhan keuangannya,” ujar Praswad kepada wartawan.
Selain itu, Harun Masiku juga memerlukan identitas palsu, termasuk paspor, cerita alibi, dan dibantu oleh orang-orang ketika melewati wilayah negara tertentu secara ilegal.
“Semua ini membutuhkan biaya yang besar, mustahil untuk dipenuhi tanpa dukungan keuangan yang kuat. Harun Masiku tidak dapat bekerja karena sebagai buronan, sehingga tidak ada sumber penghasilan, tanpa bantuan dari pihak tertentu, dia tidak akan mampu membiayai pelariannya selama 4,5 tahun ini,” tutup Praswad.
Temukan berita terpercaya dan aktual dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mendapatkan berita terbaru, silakan klik tanda bintang.