Monday, June 16, 2025
HomeLainnyaMeningkatkan Potensi Diaspora Indonesia - indoberita.net

Meningkatkan Potensi Diaspora Indonesia – indoberita.net

Diaspora Indonesia yang Luar Biasa: Maksimalkan Peran dan Potensi Indonesia di Panggung Internasional

Jakarta – Pemanfaatan atlet diaspora Indonesia telah menunjukkan perkembangan positif dengan prestasi yang semakin meningkat di berbagai cabang olahraga. Contohnya, atlet diaspora telah berperan besar dalam membawa tim nasional Indonesia mencapai Piala Asia 2027 dan Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Selanjutnya, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana kita dapat memanfaatkan diaspora Indonesia tidak hanya di bidang olahraga, tetapi juga di sektor-sektor penting lainnya seperti sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM). Dengan mengoptimalkan potensi diaspora Indonesia, kita dapat meningkatkan kontribusi mereka secara signifikan dalam pembangunan bangsa.

Hal ini sangat relevan dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045 yang membutuhkan sumber daya manusia (SDM) unggul, serta menghadapi persaingan talenta global di mana setiap negara berlomba-lomba menarik SDM terbaik untuk berkarya di negeri mereka. Sebelum membahas langkah-langkah pemanfaatan potensi diaspora Indonesia, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan diaspora Indonesia.

Definisi Diaspora

Sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2017 dan Kongres Diaspora Indonesia, diaspora Indonesia merujuk kepada masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri. Termasuk di dalamnya adalah WNI, mantan WNI, serta keturunan dari WNI dan/atau mantan WNI. Diaspora Indonesia tersebar di lebih dari 90 negara di seluruh dunia.

Berdasarkan data Bank Dunia, jumlah diaspora Indonesia mencapai sekitar sembilan juta jiwa – jumlah ini setara dengan populasi Sulawesi Selatan, provinsi dengan jumlah penduduk terbesar ketujuh di Indonesia. Data dari Kementerian Luar Negeri dan BP2MI menunjukkan bahwa setidaknya 3 hingga 4,6 juta di antara mereka masih memegang kewarganegaraan Indonesia. Sementara sisanya memiliki kewarganegaraan asing atau kewarganegaraan ganda yang terbatas hingga usia 21 tahun.

Diaspora Indonesia memiliki beragam profesi, mencerminkan keragaman Indonesia. Beberapa di antara mereka terkenal sebagai dosen, ilmuwan, dan/atau berkecimpung dalam bidang STEM.

Langkah Optimasi

Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, memberikan fokus pada pemanfaatan “Optimasi Potensi Diaspora Indonesia dalam mendukung kepentingan nasional”. Di berbagai kesempatan, mereka juga menegaskan komitmen untuk meningkatkan jumlah pekerja di bidang STEM dan bidang dengan keahlian tinggi lainnya. Terdapat poin penting di sini, yaitu diaspora dapat dimanfaatkan untuk mendukung beberapa program hilirisasi yang akan terus dikembangkan dan diperluas oleh pemerintah.

Menurut buku “Developing a Road Map for Engaging Diasporas in Development” dan studi dari Migration Policy Institute, terdapat empat langkah yang perlu diambil untuk memanfaatkan diaspora dalam pembangunan. Langkah pertama adalah melakukan pendataan lengkap dan akurat terhadap diaspora Indonesia. Database diaspora Indonesia ini sangat penting untuk memetakan talenta diaspora sesuai dengan keahlian, industri, lokasi, dan kesiapan mereka dalam berkontribusi pada pembangunan negara.

Di negara seperti Filipina dan Bosnia, pemerintah dapat dengan mudah melacak diaspora mereka berdasarkan keahlian, latar belakang pendidikan, dan industri tempat mereka berkecimpung. Pencatatan diaspora sebenarnya tidaklah sulit. Di Kementerian Pemuda dan Olahraga, contohnya, telah tercatat lebih dari 600 atlet diaspora Indonesia yang aktif di lebih dari 10 cabang olahraga. Tentu saja hal yang sama dapat dilakukan untuk diaspora Indonesia yang berkompeten di bidang lainnya.

Langkah kedua adalah berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pemerintah, swasta, dan pemimpin industri untuk mengidentifikasi kebutuhan akan talenta yang bisa dipenuhi oleh diaspora Indonesia. Dengan kata lain, kita perlu memahami kebutuhan di Indonesia dan sejauh mana diaspora dapat memenuhinya. Sebagai contoh, di sektor teknologi, kita membutuhkan 1000 tenaga ahli dalam kecerdasan buatan dan keamanan siber. Maka kita perlu menghitung berapa persen kebutuhan ini yang dapat dipenuhi oleh diaspora Indonesia.

Langkah ketiga dalam strategi ini adalah memberikan insentif yang menarik bagi diaspora untuk berkontribusi atau pulang ke Indonesia. Insentif-insetif ini bisa berupa kemudahan pajak, proses kepulangan yang mudah, akses ke jejaring profesional yang luas, serta peluang karier menarik di sektor penting. Bagi banyak diaspora Indonesia, hal yang diinginkan bukan hanya soal uang, melainkan juga kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam hal yang berdampak besar. Melalui langkah ini, diharapkan dapat mengoptimalkan potensi diaspora Indonesia untuk mendukung pembangunan negara secara signifikan.

Langkah keempat adalah menjalin komunikasi aktif dengan diaspora Indonesia yang terampil, menjelaskan peluang yang ada mulai dari kerjasama penelitian, fellowship, hingga peluang pekerjaan di sektor-sektor strategis. Komunikasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas mengenai insentif-insentif yang ada di Indonesia. Jika diaspora memilih untuk kembali dan mengembangkan karier mereka secara permanen di Indonesia, ini disebut reverse brain drain. Namun, jika mereka hanya berkunjung sementara atau berbagi pengetahuan, ini merupakan bentuk brain circulation yang bermanfaat dalam pertukaran pengetahuan, teknologi, dan keahlian.

Pemerintah sebenarnya tidak perlu mendirikan badan atau lembaga baru untuk mengelola ini. Sebuah tim kecil yang responsif dan cepat sudah cukup untuk menjangkau diaspora berbakat dan berinteraksi dengan pihak-pihak di Indonesia yang membutuhkan keahlian mereka. Pendekatan ini mirip dengan proses pencarian pasangan kerja dan pencarian bakat dalam konteks panggilan negara. Dengan menerapkan pendekatan ini, pemerintah dapat mengoptimalkan potensi diaspora Indonesia untuk mendukung pembangunan negara secara efektif.

Dengan langkah-langkah tersebut, potensi diaspora Indonesia dapat dimaksimalkan tidak hanya di bidang olahraga, tetapi juga di sektor-sektor kunci lainnya. Dengan demikian, diaspora Indonesia dapat menjadi aset berharga yang memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan negara, terutama dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

Hamdan Hamedan
Direktur Eksekutif Indonesian Diaspora Network-United (2017-2018)

Sumber: https://news.detik.com/kolom/d-7422648/optimasi-potensi-diaspora-indonesia

Source link

RELATED ARTICLES

Terpopuler