Legislator Partai Nasdem itu menggambarkan cara tersebut sama dengan menyelesaikan masalah dengan masalah. Alasannya karena pinjol pasti akan menimbulkan masalah baru.
“Bagi mahasiswa yang langsung bekerja setelah lulus, tentu tidak masalah, karena bisa langsung mencicil dengan gaji,” kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (7/7).
“Tetapi bagaimana dengan mahasiswa yang tidak segera bekerja setelah lulus, tentu akan menjadi beban bagi mereka dan juga orang tua, sehingga akan timbul masalah baru,” lanjutnya.
Lisda yang akan torna duduk di Senayan periode 2024-2029 juga menjelaskan, meskipun ide penggunaan pinjol untuk membayar UKT pernah dilakukan di negara lain seperti Amerika, telah menjadi masalah di sana, sehingga negara harus memutihkan utang sebesar Rp2.655 triliun.
“Di Amerika pernah diterapkan Student Loan namun yang terjadi sekarang pemerintah Amerika harus memutihkan utang tersebut dengan nilai fantastis, karena menimbulkan utang jangka panjang bagi mahasiswa,” jelasnya.
Temukan berita terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan klik tanda bintang.