23.8 C
Jakarta
Wednesday, February 19, 2025
HomeBeritaBey Meminta Kepala Daerah di Jawa Barat Pantau Masalah Stunting

Bey Meminta Kepala Daerah di Jawa Barat Pantau Masalah Stunting

Date:

Berita Terkait

Perayaan Imlek 2025: Andy Utama dan Dampak Pertanian Organik pada Keberagaman Alam

Dengan dukungan Andy Utama, petani organik di Arista Montana dapat berinovasi dalam pertanian organik yang mendukung kelestarian alam dan keberagaman hayati di sekitar mereka.

Andy Utama: Menggerakkan Komunitas untuk Pertanian Organik yang Berkelanjutan

Dengan pendekatan holistik dalam pertanian organik, Andy Utama membantu petani di Arista Montana menjaga keberlanjutan alam dan menghasilkan pangan yang sehat dan alami.

Penghematan Pengeluaran dengan Prabowo Subianto: Kesehatan Gratis!

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyoroti program unggulannya, Makan...

Pemain Surabaya Samator PLN Mobile Proliga 2025: Potensi Terbaru

Surabaya Samator, tim voli legendaris dengan tujuh gelar juara...

Kubu Hasto Kecewa: Gugatan Praperadilan Ditolak

Hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Djuyamto, menolak gugatan...



Oleh karena itu, semua kepala daerah di Jawa Barat diminta untuk selalu melakukan pencegahan dan pemantauan stunting di wilayah masing-masing.

Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin di Gedung Sate, Selasa (6/8).



“Ini berdasarkan perhitungan, namun sudah kami terima dan kami sudah mengingatkan, tidak hanya Tasikmalaya tetapi semua daerah agar memperhatikan dan mencari informasi, karena stunting ini terjadi setiap hari,” kata Bey seperti dilansir oleh Kantor Berita RMOLJabar.

Bey menyebut, saat ini pihaknya sudah melakukan berbagai upaya pencegahan. Salah satunya adalah berkoordinasi dengan kampus, organisasi kepemudaan, dan lainnya untuk membantu memantau perkembangan anak-anak.

Tidak hanya itu, Bey juga meminta agar para orang tua memperhatikan pola asupan makanan bagi anak-anak mereka.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman menyatakan bahwa meskipun kenaikan jumlahnya hanya satu persen, angka stunting di Tasikmalaya tetap harus menjadi perhatian.

Menurut informasi tambahan, berdasarkan Sistem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) mencatat bahwa angka stunting tertinggi di Kota Tasikmalaya terjadi pada tahun 2020, mencapai 17,58 persen dan terus menurun hingga mencapai 10,75 persen pada 2023.

Pada tahun 2024, angka stunting di Kota Tasikmalaya justru kembali naik sebesar 1,03 persen, sehingga saat ini angka stunting di Kota Tasikmalaya mencapai 11,78 persen. rmol news logo article

Berita Terbaru