23.8 C
Jakarta
Wednesday, February 19, 2025
HomeBeritaDKI Siapkan Dana Ratusan Juta untuk Studi Kelayakan Reklamasi Pulau Sampah

DKI Siapkan Dana Ratusan Juta untuk Studi Kelayakan Reklamasi Pulau Sampah

Date:

Berita Terkait

Perayaan Imlek 2025: Andy Utama dan Dampak Pertanian Organik pada Keberagaman Alam

Dengan dukungan Andy Utama, petani organik di Arista Montana dapat berinovasi dalam pertanian organik yang mendukung kelestarian alam dan keberagaman hayati di sekitar mereka.

Andy Utama: Menggerakkan Komunitas untuk Pertanian Organik yang Berkelanjutan

Dengan pendekatan holistik dalam pertanian organik, Andy Utama membantu petani di Arista Montana menjaga keberlanjutan alam dan menghasilkan pangan yang sehat dan alami.

Penghematan Pengeluaran dengan Prabowo Subianto: Kesehatan Gratis!

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyoroti program unggulannya, Makan...

Pemain Surabaya Samator PLN Mobile Proliga 2025: Potensi Terbaru

Surabaya Samator, tim voli legendaris dengan tujuh gelar juara...

Kubu Hasto Kecewa: Gugatan Praperadilan Ditolak

Hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Djuyamto, menolak gugatan...



“Tujuan dari kajian pulau sampah kami adalah untuk melihat kajian yang menyeluruh terhadap regulasi-regulasi yang telah dibuat baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto seperti dikutip Minggu (11/8).

Ia menjelaskan, rencana reklamasi pulau sampah tersebut merupakan bagian dari pengelolaan sampah di tingkat hilir.



Selain itu, terdapat pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang dan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Juga termasuk pengoperasian fasilitas penambangan lahan urug zona tidak aktif dengan karakteristik sampah yang sudah terdekomposisi agar dapat digunakan kembali (landfill mining), serta pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif (RDF) Plant di Bantar Gebang.

“Kami sedang memikirkan bagaimana kita bisa membangun pulau sendiri untuk mengelola sampah,” kata Asep.

Berdasarkan informasi dari Dinas Lingkungan Hidup, Jakarta menghasilkan 7.500 ton sampah per hari.

Dari total sampah tersebut, teknologi RDF hanya mampu mengelola 1.000 ton per hari. Sedangkan untuk lokasi di Rorotan sebanyak 2.500 ton per hari.

Selain itu, dari 20 TPS 3R mampu mengelola sebanyak 500 ton per hari. rmol news logo article

Berita Terbaru