Reporter: Putri Adliani Sianturi/Desi Natalia Pasaribu/Josya Silitonga
Suara USU, Medan. Pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2024, Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) menyampaikan kebanggaan atas pencapaian luar biasa dari empat mahasiswa baru Fakultas Kedokteran (FK) yang telah berhasil meraih nilai tertinggi pada jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), dan Mandiri USU tahun 2024. Salah satu dari mereka bahkan menjadi mahasiswa termuda di angkatan ini, yang semuanya kini menempuh pendidikan di program studi S1 Pendidikan Dokter.
Atinah Nurrajwa, mahasiswa berprestasi yang meraih nilai tertinggi pada jalur SNBP dengan rata-rata nilai 97, telah lama memendam keinginan untuk menjadi dokter. Baginya, pendidikan kedokteran adalah jalan untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat. “Karena sebaik-baiknya manusia itu adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” ujarnya penuh keyakinan.
Siti Fathonah, yang mencapai skor UTBK tertinggi di jalur SNBT dengan nilai 821, menegaskan bahwa ketekunan dan fokus adalah kunci utama dalam meraih impian. “Tips dari saya untuk masuk Kedokteran adalah rajin belajar dan selalu mengikuti pelajaran dengan baik, terutama biologi dan kimia. Saya juga mengikuti les untuk memperdalam pemahaman,” jelasnya. Siti bukan hanya belajar dengan giat, tetapi juga selalu mencari cara untuk meningkatkan kemampuannya. Dengan dedikasi yang tinggi, ia berhasil meraih prestasi yang luar biasa, menjadi inspirasi bagi banyak orang yang ingin mengikuti jejaknya.
Roderick Elfreda Lazor, mahasiswa berprestasi dari jalur Mandiri, tidak pernah menyangka bahwa ia akan meraih nilai tertinggi. “Saya sangat senang diterima di FK USU, namun tidak menyangka bisa lolos dengan nilai tertinggi,” ungkapnya. Roderick mengungkapkan bahwa kunci kesuksesannya adalah manajemen waktu yang baik dan fokus pada tujuan.
Sementara itu, Alfath Izah Rivaldi, mahasiswa termuda di angkatan 2024 yang baru berusia 16 tahun, memiliki kisah yang inspiratif. Meskipun sempat gagal di jalur SNBT saat mendaftar di program studi Teknik Informatika, ia tidak menyerah. “Tantangan terbesar saya adalah ketika dinyatakan tidak lulus di jalur UTBK Teknik Informatika. Mental saya sempat down karena teman-teman saya lulus. Dari situ saya berusaha bangkit dan belajar lebih konsisten untuk bisa lulus di seleksi dan prodi yang saya inginkan,” ujar Alfath.
Keempat mahasiswa tersebut mengungkap harapan mereka agar menjadi dokter yang berprestasi dan bermanfaat bagi orang banyak. Pesan saya untuk mahasiswa baru, belajar dan perbanyak minta kepada Tuhan biar cita-citanya dikabuli terus tingkatan belajarnya dan jangan lupa minta izin kepada orang tua”, tutup Siti Fathonah.
Redaktur: Feby Simarmata