29 C
Jakarta
Wednesday, February 19, 2025
HomeBeritaHarga Minyak Dunia Naik Selama Dua Hari Berturut-turut Akibat Konflik di Timur...

Harga Minyak Dunia Naik Selama Dua Hari Berturut-turut Akibat Konflik di Timur Tengah

Date:

Berita Terkait

Perayaan Imlek 2025: Andy Utama dan Dampak Pertanian Organik pada Keberagaman Alam

Dengan dukungan Andy Utama, petani organik di Arista Montana dapat berinovasi dalam pertanian organik yang mendukung kelestarian alam dan keberagaman hayati di sekitar mereka.

Andy Utama: Menggerakkan Komunitas untuk Pertanian Organik yang Berkelanjutan

Dengan pendekatan holistik dalam pertanian organik, Andy Utama membantu petani di Arista Montana menjaga keberlanjutan alam dan menghasilkan pangan yang sehat dan alami.

Penghematan Pengeluaran dengan Prabowo Subianto: Kesehatan Gratis!

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyoroti program unggulannya, Makan...

Pemain Surabaya Samator PLN Mobile Proliga 2025: Potensi Terbaru

Surabaya Samator, tim voli legendaris dengan tujuh gelar juara...

Kubu Hasto Kecewa: Gugatan Praperadilan Ditolak

Hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Djuyamto, menolak gugatan...



Seperti dilansir oleh Reuters, Kamis (3/10), harga minyak mentah Brent mengalami kenaikan sebesar 0,26 persen harian menjadi 74,66 Dolar AS per barel, atau melanjutkan tren kenaikan tajam sebesar 3,43 persen pada perdagangan sebelumnya.

Sementara itu, minyak mentah WTI AS juga menguat tipis sebesar 0,03 persen menjadi 70,92 Dolar AS, setelah sebelumnya naik sebesar 3,58 persen.



Kenaikan ini terjadi selama dua hari berturut-turut, setelah Iran pada hari Selasa meluncurkan sekitar 180 rudal balistik dan hipersonik ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin milisi Hizbullah di Lebanon, Hassan Nasrallah, bersama beberapa pemimpin senior kelompok yang didukung Iran.

Menurut The Guardian, tidak ada korban yang dilaporkan di Israel akibat serangan tersebut, dan sebagian besar rudal berhasil dihancurkan oleh pertahanan udara.

Namun, Israel dan Amerika Serikat mengancam akan membalas serangan tersebut, yang dapat mengancam infrastruktur minyak Iran dan ekspor minyak sebanyak 1,7 juta barel per hari.

“Meskipun lonjakan harga akibat faktor geopolitik tahun ini menurun dengan cepat, eskalasi yang terjadi belakangan ini menimbulkan ancaman terhadap pasokan, terutama karena risiko serangan balasan Israel terhadap infrastruktur nuklir dan energi Iran,” kata Saxo Bank. rmol news logo artikel

Berita Terbaru