Selain Panglima, tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Utama juga akan diberikan kepada tiga Kepala Staf TNI yaitu, KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali, dan KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono.
Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa pemberian tanda kehormatan tersebut merupakan bentuk komitmen Kapolri untuk terus memperkuat dan mempertahankan sinergi TNI-Polri.
“Ini adalah komitmen pimpinan Polri untuk terus meningkatkan dan menjaga sinergi antara TNI dan Polri dalam melaksanakan tugas-tugas seperti biasanya. Alhamdulillah, hubungan sudah sangat baik dan akan terus ditingkatkan,” kata Dedi.
Dalam kesempatan tersebut, kata Dedi, Kapolri juga mengucapkan terima kasih kepada Panglima TNI dan Kepala Staf atas sinergi yang telah dibangun selama ini.
“Dari tingkat terendah seperti Polsek, kemudian Polda, Polres, Kodim, dan seluruh jajaran di wilayah, serta di tingkat pusat yaitu Mabes Polri,” ujar Dedi.
Lebih lanjut, Dedi menegaskan bahwa penyematan tersebut juga merupakan wujud dari kuatnya sinergi TNI-Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat untuk mewujudkan Indonesia Maju.
“Sinergi ini dibangun untuk terus menjaga keamanan, ketertiban, dan kelanjutan pembangunan menuju Indonesia Maju. Intinya, fokus pada kegiatan hari ini,” ucap Dedi.
Bintang Bhayangkara Utama adalah tanda kehormatan tertinggi yang diberikan Polri kepada seseorang yang berjasa dalam kemajuan, kesejahteraan, dan pengembangan Polri.
Pengajuan Tanda Kehormatan BBU diajukan oleh Kapolri kepada Presiden RI melalui Dewan Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan Republik Indonesia sesuai dengan Perkap Nomor 4 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pengajuan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan.
Pada acara ini, akan diberikan tanda kehormatan BBU kepada empat penerima sebagai penghargaan atas jasa besar dalam kemajuan dan pengembangan Kepolisian.