Kedatangan Waka BRIN disambut langsung oleh petinggi TNI AL, di antaranya Waaskomlekal Laksma TNI Pundi, Kadislitbangal Laksma TNI Teguh Prasetyo, Kadissenlekal Laksma TNI Dwi Cahyo, dan pejabat lainnya.
Tampak mendampingi Waka BRIN, yakni Deputi Kebijakan dan Pembangunan Dr. Mego Pinandito, Kepala Organisasi Riset Prof. Cuk Supriyadi, para Kepala Pusat Riset dan 4 periset dari lintas disiplin ilmu.
Tujuan kunjungan kerja adalah menindaklanjuti MoU antara Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan BRIN, serta PKS antara BRIN dengan TNI AL untuk melaksanakan berbagai riset bersama.
Pada kesempatan ini, banyak dibahas berbagai peluang riset bersama untuk memenuhi berbagai kebutuhan taktis dan operasional TNI AL.
Pembahasan riset sistem senjata juga menjadi agenda utama seiring kebijakan Kemhan untuk meningkatkan penguasaan teknologi senjata cerdas untuk peperangan laut modern dalam Sishankamrata.
Kerja sama antara periset BRIN dan periset Dislitbang TNI AL membuka kesempatan untuk upgrading beberapa sistem senjata yang sudah tergelar agar lebih kompatibel dengan sistem senjata yang lebih baru atau yang akan dimiliki.
Waka BRIN Prof. Amarulla Octavian juga menilai penting sasaran riset juga diproyeksikan untuk inovasi meningkatkan kombinasi kemampuan teknis drone yang dapat berfungsi di udara sekaligus di atas permukaan laut.
Teknologi kunci untuk sistem kontrol radio dan sistem avionik menjadi tanggung jawab periset BRIN guna meningkatkan efektivitas jam terbang drone. 