Usulan ini disampaikan oleh Ketua Bidang Komunikasi DPN Partai Gelora, Dedi Miing Gumelar seperti yang dikutip dari keterangan resminya, Kamis 17 Oktober 2024. Menurutnya, pidato kebudayaan yang disampaikan oleh seorang pemimpin dapat mengubah paradigma atau cara pandang rakyatnya terhadap sikap dan perilaku sehari-hari yang masih dianggap rendah.
“Kebudayaan tidak hanya harus dipandang sebagai kesenian atau peninggalan artefak saja. Kebudayaan merupakan pengejawantahan dari budaya, karena bangsa yang unggul adalah bangsa yang berbudaya. Budaya adalah pemikiran,” ujar Miing. Miing melanjutkan bahwa pernyataan Prabowo yang meminta agar ketua partai tidak menugaskan seorang menteri untuk mencari uang dari APBN adalah hasil pemikiran kebudayaan. Prabowo ingin menegaskan bahwa mencuri uang dari APBN adalah tindakan yang tidak berbudaya, dimana seharusnya uang tersebut digunakan untuk kepentingan rakyat, namun malah diambil untuk kepentingan pribadi atau golongan.
“Saya kira Pak Prabowo tidak hanya berbicara tentang politik, tetapi juga ingin memperbaiki budaya rakyatnya seperti rasa malu, moralitas, dan sikap yang dimulai dari menyadarkan para pemimpin dalam pemerintahan,” kata Miing.
Partai Gelora berharap Pidato Kebudayaan tersebut disampaikan oleh Prabowo di Taman Ismail Marzuki atau Gedung Kesenian Jakarta, bukan di Istana Negara. Hal ini bertujuan agar bisa bersatu dengan rakyat.
“Pak Prabowo akan menjadi presiden pertama yang menyampaikan Pidato Kebudayaan. Melalui pidato tersebut, beliau ingin menjadikan bangsa yang unggul,” kata Miin. Maka perlu diciptakan SDM yang unggul, salah satu instrumennya selain pendidikan adalah makan bergizi gratis,” tandasnya.