Pada program Sumut Young Leadership Accelerator (SOLA) 2024, mahasiswa sebagai generasi muda memegang peran kunci dalam menjalankan Program Pembelajaran Berbasis Lapangan (PBL) yang fokus pada isu lingkungan dan konservasi. Melalui PBL, mahasiswa didorong untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam mencari solusi inovatif terkait dengan konservasi lingkungan. Sebuah kolaborasi antara komunitas Seabolga dan Forum Pohon Langka Indonesia, SOLA telah berhasil dilaksanakan selama tiga hari di Finest Hotel Medan, membuka peluang bagi anak muda Sumatera Utara yang memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan untuk berpartisipasi.
Program SOLA tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga mendorong interaksi aktif antara peserta dan pemateri. Melalui diskusi kelompok dan sesi brainstorming, peserta diajak untuk mengembangkan ide-ide kreatif yang terkait dengan lingkungan. Mereka diberi keterampilan untuk merancang kampanye media sosial yang efektif dan strategi aksi nyata yang dapat diimplementasikan dalam komunitas masing-masing. Melalui pendekatan ini, SOLA bertujuan untuk menciptakan pemimpin muda yang tidak hanya memahami isu lingkungan namun juga mampu mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi.
Dalam program ini, 20 pemuda terpilih mengikuti serangkaian modul yang dirancang untuk memberi mereka pengetahuan dan keterampilan terkait dengan konservasi lingkungan. Salah satu fokus utama dari program ini adalah pelestarian pohon langka Lagan Bras, yang hanya ditemukan di Pulau Mursala, Tapanuli Tengah. Dengan SINERGI dari berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi non-pemerintah dan akademisi, SOLA berusaha menciptakan gerakan yang kuat dalam pelestarian lingkungan. Diharapkan peserta dapat membawa pulang pengetahuan dan pengalaman berharga yang akan memperkuat gerakan lingkungan di daerah mereka. SOLA bersama dengan berbagai pihak terlibat berkomitmen untuk menjadi bagian yang berarti dalam upaya menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan untuk lingkungan di Sumatera Utara dan sekitarnya.