25.2 C
Jakarta
Saturday, January 18, 2025
HomeOlahraga"Pencak Silat STKIP PGRI Ponorogo Juara Umum Wonogiri: Wawasan Menjanjikan"

“Pencak Silat STKIP PGRI Ponorogo Juara Umum Wonogiri: Wawasan Menjanjikan”

Date:

Berita Terkait

“Pemerintah Indonesia Sediakan Makanan Bergizi untuk Anak: Penemuan yang Mencengangkan!”

Presiden Prabowo Subianto menggarisbawahi komitmen pemerintah dalam memastikan bahwa...

“Pentingnya Pangan Sehat untuk Anak-anak Indonesia”

Pada tanggal 16 Januari 2025, Presiden Prabowo Subianto menegaskan...

“BLT Rp900 Ribu 2025: Manfaat Untuk Ekonomi”

Pada tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah akan...

“Pemerintah Prabowo Subianto Mendorong Distribusi Makanan Nutrisi Gratis: Menjanjikan Layanan”

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, telah mengumumkan rencananya untuk mempercepat...

“Prabowo dan Pemerataan Makan Gratis: Potensi Penemuan”

Presiden RI Prabowo Subianto telah menyatakan dukungannya untuk mempercepat...

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencak Silat STKIP PGRI Ponorogo berhasil meraih gelar juara umum kategori dewasa dalam Kejuaraan Pencak Silat Raden Mas Said Championship V yang berlangsung di GOR Giri Mandala, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Kompetisi ini berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 16 hingga 18 Desember 2024, di mana delegasi kampus ini berpartisipasi dalam 8 kategori yang mencakup seni tunggal IPSI, seni beregu, dan tanding.

Dari 8 kategori yang diikuti, para pesilat STKIP PGRI Ponorogo mampu meraih lima medali emas dan satu medali perunggu, sehingga memastikan posisi mereka sebagai juara umum di atas tim-tim lain dari daerah lain. Ketua UKM Pencak Silat, Muhammad Abdul Syaifullah, menjelaskan bahwa persiapan intensif selama sebulan dilakukan sebelum kejuaraan. Mereka menjadwalkan latihan setiap Senin hingga Jumat malam dengan bimbingan dari 2 pelatih khusus untuk kategori seni dan tanding.

Sebagai bagian dari persiapan, UKM Pencak Silat menyelenggarakan pemusatan latihan atau training camp untuk meningkatkan fisik, teknik, dan mental para pesilat. Hal ini sejalan dengan komitmen mereka untuk meraih kemenangan. Pelatih tanding, Muchid Birul Walidain, menekankan bahwa latihan fisik, teknik, dan strategi menjadi prioritas utama dalam persiapan, mengingat peserta kejuaraan datang dari berbagai daerah termasuk tingkat nasional.

Kejuaraan ini diikuti oleh sekitar 1.000 peserta dari berbagai daerah, tidak hanya sebagai ajang untuk memperbaiki keterampilan bela diri, tetapi juga sebagai ajang pemanasan menuju kompetisi tingkat nasional dan untuk memperjuangkan kehormatan daerah asal masing-masing. Menarik, bukan? Temukan informasi lebih lanjut di link sumber.

Berita Terbaru