Kasus korban casting palsu di Surabaya telah menimpa lebih dari 200 orang, terutama supermodel dan artis. Dua pelaku berinisial S dan N dari Gresik berhasil menjebak para korban dengan menyamar sebagai casting untuk iklan makanan ringan dan permen lolipop sejak 2015. Mereka menipu para korban dengan undangan casting dan kemudian merekam video perempuan bugil dengan kamera tersembunyi di kamar ganti. Video-video tersebut kemudian dijual melalui media sosial.
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto, kedua pelaku berhasil mengumpulkan ratusan video bugil dari para korban, dengan total korban mencapai lebih dari 200 orang. Mereka memikat korban dengan janji-janji menjadi artis atau model yang terlibat dalam industri hiburan. Sementara Kasubdit II Ditressiber Polda Jatim, AKBP Charles P Tampubolon, menyatakan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini dan baru menerima laporan dari 5 perempuan yang menjadi korban.
Salah satu korban, seorang presenter televisi nasional bernama GN, juga membagikan pengalaman buruknya dengan agensi palsu ini. Dia baru menyadari kebusukan kedua pelaku ketika videonya viral di media sosial. GN menceritakan bagaimana dia dipaksa melakukan adegan tidak senonoh di sebuah apartemen di Surabaya setelah dijanjikan kesempatan karir yang cerah.
Kejahatan ini telah berlangsung sejak 2015 dan masih terus menjadi fokus penyelidikan oleh pihak berwajib. Dengan adanya penipuan semacam ini, penting bagi masyarakat untuk lebih waspada dan tidak mudah percaya pada janji-janji palsu yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Menjadi lebih berhati-hati dan skeptis terhadap undangan casting yang mencurigakan adalah langkah awal yang perlu diambil untuk menghindari kasus serupa di masa depan. Penegakan hukum terhadap pelaku juga menjadi kunci utama dalam memberikan keadilan bagi para korban yang telah menjadi target kejahatan ini. Semoga kasus ini segera terungkap dan mendapatkan penyelesaian yang adil bagi semua pihak yang terlibat.