Dwi Cahyo Kartiko, Ketua Umum terpilih Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Jawa Timur, menekankan pentingnya membangun kepengurusan yang solid dan efektif untuk meraih prestasi maksimal pada gelaran PON 2028. Dalam sambutannya di Gedung Auditorium Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Dwi menegaskan perlunya pengurus yang sedikit namun efektif, terbaik dari Jawa Timur. Langkah awalnya adalah menargetkan penyelesaian struktur kepengurusan dalam 30 hari mendatang, dengan sekitar 20 nama calon pengurus yang akan dikukuhkan setelah persetujuan dari Pengurus Besar (PB) FOPI.
Sebagai seorang Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Unesa, Dwi menekankan pentingnya meningkatkan kompetisi lokal seperti Kejuaraan Wilayah (Kejurwil) dan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) untuk mengidentifikasi bakat baru dan meningkatkan kualitas atlet. Kolaborasi dengan Dinas Pendidikan juga direncanakan untuk memasukkan cabang olahraga petanque ke dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dan Pekan Olahraga Pelajar.
Dwi percaya bahwa kompetisi yang rutin akan menciptakan ekosistem olahraga yang sehat, mengoptimalkan regenerasi atlet untuk persiapan tim FOPI Jatim tidak hanya untuk PON 2028 tetapi juga untuk Olimpiade. Dengan pembinaan yang terarah dan dukungan kompetisi yang konsisten, FOPI Jatim diharapkan dapat mencetak atlet-atlet terbaik yang siap bersaing tidak hanya di level nasional tetapi juga internasional.