Sungai Babura, cabang Sungai Deli yang terbentang sepanjang 36,570 km dari Sibolangit hingga Kota Medan, memiliki luas catchment area 99 km kubik. Sungai ini memiliki potensi air besar yang memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Medan, namun seringkali menimbulkan bencana banjir setiap tahun. Faktor penyebab banjir antara lain perubahan tataguna lahan di hulu DAS, kesalahan dalam rencana tata ruang Kota Medan, dan iklim ekstrim.
Topografi daerah hulu Sungai Babura cenderung landai dengan kemiringan 0.2%, namun masyarakat banyak memanfaatkannya untuk pertanian, pemukiman, dan industri. Sayangnya, sungai ini juga tercemar akibat pembuangan limbah rumah tangga dan sampah oleh penduduk sekitar, merugikan organisme aquatik dan memperburuk kualitas air.
Baru-baru ini, Sungai Babura kembali mengalami longsor di sekitar tebing sungai akibat hujan deras. Kejadian ini meningkatkan volume air sungai dan potensi banjir di musim hujan. Para petani yang bergantung pada irigasi dari sungai juga harus menghadapi risiko berkurangnya aliran air yang stabil.
Limbah rumah tangga yang dibuang sembarangan menjadi penyebab lain dari penumpukan sedimentasi di Sungai Babura. Situasi ini meningkatkan risiko banjir saat hujan intensitas tinggi. Solusi jangka panjang seperti pembangunan tanggul penahan dan reboisasi di hulu sungai diharapkan dapat mengurangi risiko erosi dan pencemaran sungai.
Dalam menghadapi ancaman banjir dan pencemaran ini, masyarakat di sekitar Sungai Babura harus memperhatikan pengelolaan limbah dengan baik dan menjaga kebersihan sungai. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi Sungai Babura sebagai sumber air bersih dan pengairan yang aman.