Pendididikan di Indonesia saat ini tercermin dalam fokus pada nilai yang sering mengabaikan pembangunan karakter dan integritas. Sistem pendidikan cenderung menekankan angka sebagai tanda keberhasilan, tanpa memperhatikan nilai sejati dari pendidikan itu sendiri. Mahasiswa di perguruan tinggi kerap terjebak dalam budaya mengejar nilai tinggi tanpa memperhatikan proses belajar yang sebenarnya. Obsesi terhadap nilai ini juga dipengaruhi oleh tekanan sosial dan ekspektasi yang tinggi dari orang tua serta masyarakat.
Dampaknya terasa jelas dalam praktik plagiasi dan mencontek yang semakin meluas di kalangan mahasiswa. Budaya instan dan tujuan utama meraih nilai tinggi telah menggerogoti esensi dari pendidikan itu sendiri. Tanpa adanya integritas dan kualitas proses pembelajaran yang benar, mahasiswa kehilangan esensi sejati sebagai pembelajar. Transformasi pendidikan yang lebih mengedepankan integritas dan penghargaan terhadap kejujuran diperlukan untuk menyelamatkan sistem pendidikan di Indonesia.
Institusi pendidikan harus menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental mahasiswa dan menghargai nilai moral yang sejati. Penghargaan bukan hanya diberikan kepada mereka yang memiliki nilai tinggi, tetapi juga kepada mereka yang menunjukkan integritas dan karakter yang kuat. Pendidikan yang berbasis integritas adalah kunci untuk mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara teknis, tetapi juga bermartabat. Tanpa integritas, nilai yang tinggi hanyalah angka kosong tanpa makna yang sejati.