Dalam Kabupaten Selayang, banjir merupakan masalah yang sering dialami oleh masyarakat, khususnya di daerah perkotaan. Banjir di Sungai Selayang pada tahun 2022 mengakibatkan kerugian material sebesar 100 Miliar Rupiah dan mengungsi sebanyak 5.000 jiwa. Pendangkalan sungai, penyempitan sungai, kesadaran lingkungan yang rendah, dan keterbatasan infrastruktur pengairan menjadi penyebab banjir yang merusak ekosistem sungai. Untuk mengatasi masalah ini, partisipasi warga dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA) menjadi kunci, dengan pendekatan pembangunan sistem pengairan, pemeliharaan sungai, infrastruktur pengendalian banjir, dan edukasi masyarakat. Gerakan gotong royong warga Selayang dalam membersihkan sungai telah membawa perubahan positif, meningkatkan kualitas air, dan membangun kesadaran lingkungan. Meskipun berhasil, tantangan yang dihadapi termasuk konsistensi partisipasi warga, pengelolaan limbah, dan pendanaan. Dengan keterlibatan pemerintah, swasta, dan masyarakat, diharapkan Sungai Selayang dapat menjadi contoh kesuksesan bagi upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam.