Novel “The Midnight Library” karya Matt Haig mengisahkan perjalanan emosional Nora Seed, seorang wanita yang merasa hidupnya penuh kegagalan sampai-sampai ia memutuskan untuk bunuh diri. Namun, ia menemukan dirinya di perpustakaan ajaib antara hidup dan mati. Setiap buku yang ia baca mempresentasikan kehidupan berbeda berdasarkan keputusan yang pernah ia ambil. Melalui tokoh Hugo, ia belajar bahwa tak ada pilihan yang sempurna—setiap kehidupan membawa risiko dan pelajaran berharga. Dengan konsep uniknya, novel ini menggunakan perpustakaan sebagai metafora untuk kehidupan dan pilihan. Meskipun ceritanya secara langsung tidak terkait dengan kehidupan kita, namun membawa pesan bahwa setiap pilihan adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Dengan mendapatkan ulasan positif dan penghargaan “Goodreads Choice Awards for Fiction”, novel ini cocok sebagai bacaan di akhir tahun untuk mendapat perspektif baru tentang penyesalan dan kesempatan. Buku ini tersedia di berbagai platform baik dalam bentuk fisik maupun digital.