IHSG awal tahun 2025 diprediksi akan bergerak dua arah, diperkirakan berada di kisaran 7.000 – 7.155 pada perdagangan Kamis, 2 Januari 2025. Analisis oleh pengamat pasar modal William Hartanto menunjukkan bahwa meskipun tren IHSG cenderung melemah, namun ada kemampuan untuk bertahan di atas level 7.000 dengan mulai terbentuknya demand zone pada 6.962 – 7.000. Asing mencatatkan net sell terbesar terjadi pada saham-saham seperti BBRI, BMRI, BBNI, GOTO, dan BBCA. Secara teknikal, IHSG berhasil bertahan di atas support 7.000 dengan posisi candlestick membentuk pola hammer yang mengindikasikan potensi untuk terjadinya rebound. Selain itu, nilai transaksi harian yang di atas rentang rata-rata harian (10T) menunjukkan bahwa pergerakan IHSG dipengaruhi oleh panic buying sebagai respons terhadap penguatan di akhir tahun 2024. Indikator MACD juga menunjukkan bahwa IHSG sudah memasuki fase jenuh jual.