Overpass yang baru saja diresmikan di dekat Stasiun Kereta Api Medan menuai sorotan karena rusaknya panel aluminium akibat bahan perekat yang lemah dan kawasan di bawahnya terendam banjir setinggi 15 cm. Pembuatan atap oleh pihak Stasiun Kereta Api Medan menjadi solusi untuk mengatasi celah antara overpass dan area di bawahnya yang memungkinkan genangan air hujan. Namun, lambatnya penyelesaian proyek dan kurangnya koordinasi antarpihak terkait menjadi sorotan masyarakat.
Video kerusakan dan banjir di overpass yang diunggah di Instagram memicu kekecewaan masyarakat terhadap kualitas proyek. Banyak yang mempertanyakan desain, material, dan kualitas proyek tersebut. Dinas SDABMBK menjelaskan bahwa kerusakan disebabkan panel tidak didesain untuk menopang beban berat, menimbulkan pertanyaan akan desain yang tidak memperhitungkan penggunaan masyarakat.
Sebagai proyek strategis, overpass seharusnya mampu bertahan terhadap cuaca buruk dan lalu lintas padat. Kejadian ini memunculkan kecurigaan pada masyarakat terhadap pengawasan dan pemilihan material. Pemerintah perlu mengambil langkah serius untuk memperbaiki overpass dengan material berkualitas tinggi dan evaluasi proyek lainnya.
Overpass ini seharusnya menjadi simbol kemajuan kota Medan, namun kondisinya mencerminkan kegagalan manajemen proyek. Pemerintah perlu memperbaiki tata kelola proyek untuk masa depan yang lebih baik.