26.5 C
Jakarta
Sunday, February 9, 2025
HomeGaya Hidup"Fenomena Braindrain: Menelusuri Kehilangan Insan Intelektual"

“Fenomena Braindrain: Menelusuri Kehilangan Insan Intelektual”

Date:

Berita Terkait

Dorong Jurnalisme Berkualitas: Penemuan dan Wawasan Menjanjikan

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) memberikan...

Razia Balap Liar: Penemuan Motor Menjanjikan di Pamekasan

Pamekasan - Sebanyak 58 unit kendaraan bermotor roda dua...

Rahasia Kejayaan Nike: Perjalanan Menuju Puncak

Industri brand olahraga tak lepas dari Nike, brand ternama...

Valentino Rossi Puji Kepindahan Lewis Hamilton: Sorot Positif!

Valentino Rossi Menyambut Kedatangan Lewis Hamilton di Scuderia Ferrari Valentino...

Prabowo Dorong Koperasi Kejar BUMN dan BUMS

Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono menyampaikan pentingnya penegakan kembali...

Braindrain adalah fenomena di mana individu dengan kecerdasan tinggi merasa bahwa kehidupan di tempat lain lebih layak dan menggiurkan, sehingga memutuskan untuk pindah. Hal ini mengakibatkan daerah asal mereka kekurangan sumber daya manusia berkualitas untuk mengembangkan infrastruktur dan pembangunan. Contoh kasus yang sering diketahui oleh banyak orang adalah kisah B.J. Habibie, seorang teknokrat dan politisi Indonesia yang kemampuannya dalam merancang struktur pesawat diakui tidak hanya oleh Indonesia tetapi juga oleh Jerman. Kepulangannya ke Indonesia dipicu oleh bujukan dari duta besar RI untuk Jerman Barat saat itu, menunjukkan dampak positif dari upaya untuk membalikkan braindrain. Di Sumatera Utara, kesadaran akan masalah ini sudah lama ada namun belum diikuti oleh kebijakan yang efektif untuk mencegah kaum muda meninggalkan daerah mereka. Faktor-faktor seperti keadaan politik yang tidak stabil, korupsi, dan kurangnya kesempatan membuat mereka lebih memilih untuk merantau dan tidak kembali. Pemerintah perlu mengkaji lebih dalam masalah ini dan mencari solusi agar intelektual muda di Indonesia tidak kehilangan ikatan dengan tanah air mereka. Melalui sinergi dan upaya bersama, kita dapat meminimalisir dampak braindrain dan membangun Indonesia yang lebih baik untuk masa depan.

Berita Terbaru