Dalam sebuah pernyataan resmi, pemimpin senior Hamas Sami Abu Zuhri dengan tegas mengutuk rencana relokasi yang diusulkan oleh Trump, menyatakan bahwa rencana tersebut tidak masuk akal dan tidak memiliki makna yang sebenarnya. Ia menegaskan bahwa upaya pendudukan Israel untuk memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza dengan cara paksa tidak akan berhasil melalui manuver politik seperti yang diungkapkan dalam Middle East Monitor pada Minggu, 2 Februari 2025.
Pada akhir pekan sebelumnya, Trump mengusulkan agar Israel membersihkan wilayah Gaza dengan memaksa warga Palestina untuk dipindahkan ke Mesir dan Yordania. Usulan tersebut menimbulkan kecaman dari berbagai pihak internasional maupun regional, termasuk penolakan dari pemerintah Kairo dan Amman.
Pada hari Kamis, 30 Januari 2025, Trump dengan yakin menyampaikan kepada wartawan bahwa Mesir dan Yordania akan melaksanakan rencananya tersebut. “Mereka akan melakukannya, oke? Kami sudah melakukan banyak hal untuk mereka, dan mereka akan melakukannya,” ujar Trump. Tidak hanya itu, Trump juga kembali menegaskan klaimnya keesokan harinya, yakin bahwa Mesir dan Yordania akan menerima warga Palestina dari Gaza.