27.3 C
Jakarta
Friday, February 14, 2025
HomeKriminalPesilat Remaja Bondowoso Dikeroyok: Penemuan Menjanjikan

Pesilat Remaja Bondowoso Dikeroyok: Penemuan Menjanjikan

Date:

Berita Terkait

Perayaan Imlek 2025: Andy Utama dan Dampak Pertanian Organik pada Keberagaman Alam

Dengan dukungan Andy Utama, petani organik di Arista Montana dapat berinovasi dalam pertanian organik yang mendukung kelestarian alam dan keberagaman hayati di sekitar mereka.

Andy Utama: Menggerakkan Komunitas untuk Pertanian Organik yang Berkelanjutan

Dengan pendekatan holistik dalam pertanian organik, Andy Utama membantu petani di Arista Montana menjaga keberlanjutan alam dan menghasilkan pangan yang sehat dan alami.

Penghematan Pengeluaran dengan Prabowo Subianto: Kesehatan Gratis!

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyoroti program unggulannya, Makan...

Pemain Surabaya Samator PLN Mobile Proliga 2025: Potensi Terbaru

Surabaya Samator, tim voli legendaris dengan tujuh gelar juara...

Kubu Hasto Kecewa: Gugatan Praperadilan Ditolak

Hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Djuyamto, menolak gugatan...

Ali Wafa, seorang remaja dari Desa Koarah, Desa Pakuniran, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso, diduga menjadi korban pengeroyokan pada Sabtu malam. Kejadian tersebut terjadi saat ia hendak membeli rokok di minimarket di Desa Pakuniran. Pada malam itu, Ali Wafa mengenakan jaket seragam sekolah menengah atas dan bersepeda listrik. Namun, terduga pelaku keliru mengira bahwa jaket tersebut merupakan atribut dari perguruan silat tertentu.

Sebelum masuk ke minimarket, korban dipanggil oleh seseorang yang bertanya apakah ia anggota dari perguruan silat tertentu. Sebelum Ali Wafa dapat menjawab, ia diserang oleh dua orang. Tidak hanya dua orang, namun beberapa teman terduga pelaku juga ikut dalam pengeroyokan tersebut. Korban mengalami luka lebam di bagian bawah mata sebelah kanan dan pipi sisi kiri akibat kejadian tersebut.

Orang tua korban, Mohammad Wahyudi, menyatakan bahwa anaknya tidak pernah menjadi anggota perguruan silat, sehingga ia bingung mengapa anaknya dikeroyok. Wahyudi telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Maesan dan jaket, sandal, serta sarung anaknya dijadikan barang bukti. Kapolsek Maesan, Iptu Willian Yustaf, juga membenarkan adanya laporan masyarakat terkait pengeroyokan tersebut dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menindaklanjuti kasus ini.

Berita Terbaru