Harga Bitcoin sedang mengalami konsolidasi di bawah angka psikologis USD 100.000 setelah penurunan tajam akibat peretasan salah satu platform kripto terbesar. Menurut Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, penurunan ini membentuk pola bearish engulfing yang menunjukkan tekanan jual kuat di pasar, mengakibatkan pasar kripto mengalami likuidasi lebih dari USD 600 juta. Selain peretasan tersebut, laporan ekonomi terbaru dari Amerika Serikat juga memberikan tekanan karena Indeks PMI sektor jasa mencatat level terendah dalam lebih dari dua tahun, menunjukkan adanya pelemahan ekonomi.
Sejumlah data ekonomi penting yang akan dirilis minggu ini diperkirakan akan mempengaruhi pasar lebih lanjut, seperti keyakinan konsumen, data penjualan rumah baru, dan laporan PDB kuartal keempat. Jika pertumbuhan ekonomi AS lebih tinggi dari perkiraan, peluang pemangkasan suku bunga bisa berkurang, yang dapat semakin menekan aset-aset berisiko seperti Bitcoin. Laporan Core Personal Consumption Expenditures (PCE) bulan Januari juga menjadi perhatian utama pasar sebagai indikator inflasi bagi Federal Reserve.
Regulasi juga menjadi sorotan, dengan sidang Komite Perbankan Senat AS terkait aset digital yang bisa membawa dampak positif bagi pasar kripto. Selain itu, laporan keuangan dari perusahaan teknologi besar seperti Nvidia juga dapat memengaruhi aset kripto yang terkait dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). Pasar kripto sedang mengalami volatilitas yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, namun akan terus dipantau untuk perkembangan lebih lanjut.
