Neobank stablecoin Infini asal Hong Kong baru saja mengalami peretasan besar sebesar USD 49 juta atau sekitar Rp 800,9 miliar dalam bentuk USDC. Peretas berhasil menyalahgunakan hak istimewa administratif pada platform tersebut, hanya beberapa hari setelah insiden peretasan di Bybit. Pada 24 Februari, Infini mengonfirmasi sistem mereka telah disusupi dan sedang dalam investigasi lebih lanjut. Meskipun tidak diungkapkan jumlah dana yang hilang, perusahaan keamanan blockchain Cyvers memperkirakan sekitar USD 49 juta dalam bentuk stablecoin USDC telah dicuri. Kelemahan dalam sistem keamanan menjadi penyebab peretasan ini, di mana peretas berhasil mempertahankan akses administratif ke platform Infini walaupun proyek terkait sudah selesai. Peretas menyimpan hak admin setelah mengembangkan kontrak sebagai bagian dari proyek Infini. Lebih dari 100 hari kemudian, peretas mendanai dompetnya melalui Tornado Cash, menggunakan ETH untuk membayar biaya transaksi, dan akhirnya menguras semua dana yang ada. Situasi ini memberikan peringatan penting mengenai keamanan dalam dunia kripto.