Harga minyak mentah Brent turun menjadi 72,76 Dolar AS per barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik menjadi 68,78 Dolar AS per barel berdasarkan laporan dari Reuters pada Rabu, 26 Februari 2025. Penurunan harga ini terjadi setelah data dari Badan Informasi Energi AS (EIA) mengungkapkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun sebesar 2,3 juta barel menjadi 430,2 juta barel pada pekan yang berakhir 21 Februari 2025. Meskipun persediaan minyak mentah turun, persediaan bensin AS malah meningkat sebesar 400.000 barel menjadi 248,3 juta barel, sementara persediaan distilat naik 3,9 juta barel menjadi 120,5 juta barel, mengagetkan pasar yang sebelumnya memperkirakan penurunan pada kedua kategori tersebut.
Selain faktor persediaan, pasar minyak juga dipengaruhi oleh perkembangan geopolitik. Progres menuju kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina membaik, yang dapat memengaruhi pencabutan sanksi terhadap Rusia dan mengurangi ketidakpastian pasokan di pasar minyak global. Namun, kekhawatiran terkait tarif dan sanksi baru terhadap Iran juga turut menambah volatilitas pasar. Meskipun ada potensi pengurangan pasokan dari Iran hingga 1 juta barel per hari akibat sanksi AS, rencana OPEC+ untuk meningkatkan pasokan dalam beberapa bulan mendatang seiring dengan situasi geopolitik yang terus berkembang.