28.9 C
Jakarta
Tuesday, March 25, 2025
HomeLainnyaAnalisis Harga Bitcoin saat Perang Dagang & Sinyal The Fed

Analisis Harga Bitcoin saat Perang Dagang & Sinyal The Fed

Date:

Berita Terkait

6 Cara Ampuh Menghilangkan Bau Mulut

Bau mulut, atau halitosis, merupakan masalah umum yang sering...

18 Anggota CFX Resmi Dapat Izin Pedagang Aset Digital

Dua anggota PT Central Finansial X (CFX) telah resmi...

Pak Kapolda Jatim Sidak Pos Polisi di Gresik: Berita Terbaru

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto melakukan inspeksi...

Hasil Timnas Indonesia vs Bahrain: Kemenangan 1-0 Buka Peluang Lolos!

Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Timnas Bahrain dengan skor 1-0...

Bitcoin Bangkit Kuartal I 2025: Tekanan Jual Melemah

Berdasarkan data historis dari Coinglass, performa Bitcoin di kuartal...

Analis kripto dari Standard Chartered memperkirakan harga Bitcoin (BTC) berpotensi mencapai USD 500.000 atau Rp8,2 miliar selama masa jabatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Meskipun terjadi aksi jual yang menurunkan nilai mata uang digital terbesar di dunia tersebut ke level terendah dalam tiga bulan, namun optimisme tetap ada. Geoffrey Kendrick, kepala penelitian aset digital di Standard Chartered, optimis bahwa Bitcoin akan mencapai angka USD 200.000 atau Rp3,3 miliar tahun ini sebelum terus naik di masa depan. Menurut Kendrick, kehadiran pelaku keuangan tradisional seperti Standard Chartered dan BlackRock dengan ETF mereka dapat memperkuat ekosistem kripto dan membuatnya lebih aman. Faktor katalis yang diperlukan untuk membawa lembaga keuangan besar masuk ke pasar bitcoin adalah stabilisasi harga dan regulasi yang jelas. Meskipun harga Bitcoin sempat jatuh di bawah USD 90.000 minggu ini, Kendrick percaya bahwa harga akan kembali pulih dengan dorongan dari investor institusi. Perlu dicatat bahwa keputusan investasi selalu berada di tangan pembaca, dan Liputan6.com sebagai sumber tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang mungkin terjadi akibat keputusan investasi.

Source link

Berita Terbaru