Masyarakat Surabaya perlu waspada terhadap kenakalan remaja selama bulan Ramadhan 1446 H. Tim Jogoboyo 97 Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan 11 remaja yang terlibat dalam aksi perang sarung setelah berpuasa selama 2 hari. Kejadian pertama terjadi di Simolawang, Simokerto pada Sabtu (01/03/2025) sekitar pukul 03.00 WIB. Anggota tim Jogoboyo 97 Polrestabes Surabaya mendapat laporan tentang adanya remaja yang terlibat dalam perang sarung dengan membawa senjata tajam. Mereka segera merespons dan membubarkan tawuran yang terjadi.
Kasat Samapta Polrestabes Surabaya, AKBP Teguh Santoso, menyatakan bahwa 8 remaja berhasil diamankan di lokasi dengan berbagai barang bukti yang disita. Mereka berasal dari gangster rwbsurabaya dan utara wokawok surabaya, dan konflik antara mereka sudah terjadi sejak lama. Setelah kejadian di Simokerto, perang sarung kembali terjadi di Jalan Pandegiling pada hari kedua puasa. Tim Jogoboyo 97 Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan 3 remaja yang terlibat dalam aksi tersebut.
Para remaja yang diamankan lalu diserahkan ke Polsek setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty, menegaskan bahwa patroli akan ditingkatkan selama bulan Ramadhan untuk mencegah aksi perang sarung yang dapat menimbulkan konflik lebih besar. Dia juga menghimbau kepada orang tua agar lebih memantau aktivitas anak-anak, terutama di malam hari, karena perang sarung bukanlah permainan biasa namun dapat berujung pada tindakan kekerasan yang berbahaya.