Pesawat itu lepas landas dari Pangkalan Udara Mactan-Benito Ebuen, Cebu, sebelum akhirnya kehilangan kontak beberapa menit sebelum mencapai daerah sasarannya. Dalam sebuah pernyataan resmi, Angkatan Udara Filipina (PAF) mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut sedang dalam perjalanan menuju misi taktis untuk mendukung pasukan darat. Jet itu kehilangan kontak dengan jet tempur lain dalam penerbangan itu beberapa menit sebelum mencapai daerah sasarannya, seperti yang diungkapkan dalam pernyataan PAF. Kolonel Consuelo Castillo, juru bicara PAF, menyatakan bahwa ini adalah insiden pertama yang melibatkan skuadron FA-50S sejak pesawat tersebut mulai digunakan dalam berbagai operasi, termasuk latihan militer di atas Laut Cina Selatan. Saat ini, tim penyelamat telah dikerahkan untuk mencari pesawat dan dua awaknya. PAF tengah melakukan operasi pencarian secara ekstensif dengan menggunakan semua sumber daya yang tersedia. Hilangnya jet tempur ini menambah daftar tantangan bagi militer Filipina, yang beberapa tahun terakhir telah meningkatkan patroli udara dan lautnya di kawasan sengketa Laut Cina Selatan. Pesawat FA-50 yang hilang merupakan bagian dari armada tempur yang dibeli Filipina dari Korea Selatan dalam dekade terakhir. Pemerintah Filipina sebelumnya dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk membeli 12 unit tambahan pesawat tempur jenis ini guna memperkuat pertahanan udara mereka. Hingga kini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai penyebab hilangnya pesawat tersebut atau keberadaan para awaknya.