Kota Depok, yang terletak di sebelah selatan Jakarta, memiliki sejarah dan asal usul nama yang menarik. Nama “Depok” memiliki beberapa versi asal usul, salah satunya berasal dari bahasa Sunda “padepokan”, yang berarti pertapaan. Versi lain mengatakan bahwa Depok adalah singkatan dari De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen, yang berarti “Organisasi Kristen Protestan Pertama”. Nama ini muncul pada tahun 1950-an di kalangan masyarakat Depok yang tinggal di Belanda. Asal usul nama Depok juga terkait dengan sejarah Cornelis Chastelein, seorang Belanda yang mendirikan komunitas Kristen di wilayah tersebut.
Cornelis Chastelein lahir di Amsterdam pada tahun 1657 dan memiliki karier sukses di Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Namun, karena tidak nyaman dengan kebijakan eksploitasi VOC terhadap penduduk pribumi, ia memutuskan untuk meninggalkan VOC pada tahun 1691. Setelah keluar dari VOC, Cornelis fokus pada dunia pertanian dan membeli tanah luas di Depok. Ia memperlakukan pekerjanya dengan baik dan menyebarkan ajaran Protestan di wilayah tersebut. Cornelis juga menetapkan dalam wasiatnya bahwa tanahnya akan dibagi kepada para pekerja yang setia dan mereka yang sebelumnya hidup sebagai budak akan dimerdekakan.
Dengan jejak sejarahnya yang penting, Depok telah berkembang menjadi salah satu kota modern di kawasan metropolitan Jabodetabek. Kota ini juga dikenal sebagai lokasi kampus ternama, Universitas Indonesia (UI). Keputusan Cornelis Chastelein untuk menciptakan kehidupan yang lebih adil dan manusiawi bagi penduduk asli Depok telah memberikan dampak yang signifikan dalam sejarah perkembangan kota ini. Berbagai budaya yang ada di Depok juga mencerminkan latar belakang sejarah yang unik dari kota ini.