Presiden AS Donald Trump telah menyoroti tarif tinggi yang diberlakukan India, dengan bea masuk mencapai 110 persen untuk impor mobil dari Amerika Serikat. Menurut Trump, India menerapkan tarif yang sangat besar sehingga sulit untuk menjual produk di negara tersebut. Namun, Trump menyatakan bahwa India telah menyetujui untuk mengurangi tarif tersebut setelah pertemuan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, di mana keduanya membahas potensi perjanjian perdagangan bilateral untuk meningkatkan hubungan dagang mereka.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India, Randhir Jaiswal, menyatakan tujuan dari perjanjian perdagangan bilateral antara India dan AS adalah untuk memperkuat perdagangan barang dan jasa. Mereka berharap perjanjian tersebut dapat meningkatkan akses pasar, mengurangi hambatan tarif dan nontarif, serta mendalamkan integrasi rantai pasokan antara kedua negara. Target kedua negara adalah untuk mencapai perdagangan bilateral senilai 500 miliar Dolar AS pada tahun 2030, dengan perjanjian perdagangan tersebut diharapkan selesai pada akhir tahun ini.