23.9 C
Jakarta
Monday, March 17, 2025
HomeBeritaSara Duterte Hadapi ICC Demi Ayah: Terbang ke Den Haag

Sara Duterte Hadapi ICC Demi Ayah: Terbang ke Den Haag

Date:

Berita Terkait

Cara Optimalisasi Investasi Kripto Mengikuti Siklus Ekonomi

Siklus ekonomi memegang peran penting dalam menentukan strategi investasi...

Kolaborasi Andaz Bali dan Kakao Friends: Sinergi Kekuatan

Andaz Bali Kakao Friends adalah kolaborasi menarik antara karakter...

Keselamatan Pemudik 2025: Polda Jatim Periksa Bus di Terminal Purabaya

Polda Jatim Memeriksa Keselamatan Pemudik 2025 di Terminal Purabaya Untuk...

Momen Langka: Anak-anak Sidoarjo Salaman Dukung Prabowo Subianto

Anak-anak di Sidoarjo, Jawa Timur, baru saja berbagi pengalaman...

Sinergi Ketum PB IKA PMII Membangun Indonesia Emas 2045

PB IKA PMII, yang dipimpin oleh Ketua Umum Fathan...

Sara Duterte Tiba di Den Haag untuk Hadapi ICC Demi Sang Ayah

Anak perempuan mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, Sara Duterte telah tiba di Den Haag untuk mendukung pembelaan ayahnya terkait tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan yang diajukan oleh Pengadilan Pidana Internasional (ICC). Duterte, yang memimpin Filipina dari 2016 hingga 2022, dihadapkan pada tuduhan terkait perang narkoba yang telah menewaskan ribuan orang.

Sebelum keberangkatan, Sara Duterte mengecam tindakan ICC dan menyatakan bahwa hal itu merupakan penghinaan terhadap kedaulatan Filipina. Presiden Filipina saat ini, Ferdinand Marcos Jr, mempertahankan keputusan pemerintahnya untuk memfasilitasi penangkapan dan pemindahan Duterte ke ICC.

Langkah ini menimbulkan perdebatan politik di dalam negeri, di mana Veronica Duterte berencana mengajukan habeas corpus untuk memaksa pemerintah membawa kembali ayahnya. Mantan Menteri Tenaga Kerja Silvestre Bello, yang kini menjadi bagian dari tim pembela Duterte, menyatakan bahwa mereka sedang mengevaluasi semua opsi hukum yang tersedia.

Sementara itu, di Kota Quezon, ratusan orang merayakan perlawanan terhadap kebijakan keras Duterte dalam perang narkoba dengan menyalakan lilin. Rodrigo Duterte sendiri mencalonkan diri sebagai presiden pada 2016 dengan janji utama memerangi kejahatan dan narkoba.

ICC telah mulai menyelidiki dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan sejak 2018, namun Duterte selalu menolak yurisdiksi pengadilan tersebut. Sebagai mantan kepala negara, Duterte kini menjadi pemimpin Asia pertama yang ditangkap dan diadili di Den Haag. Perkembangan kasus ini akan terus dipantau untuk mengetahui apakah Duterte akan diadili di ICC atau adakah langkah hukum lain yang bisa menghentikan proses tersebut.

Source link

Berita Terbaru