Depresi merupakan gangguan mental yang dapat berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang jika tidak ditangani dengan tepat. Untuk itu, penting untuk melakukan pencegahan dan mengurangi risiko depresi sebelum menjadi lebih parah. Salah satu cara yang telah banyak diteliti adalah dengan menjaga pola makan sehat, termasuk mengonsumsi buah jeruk. Jeruk memiliki manfaat besar dalam menurunkan risiko depresi, seperti yang disampaikan oleh dr. Raaj Mehta dari Harvard Medical School.
Jeruk dikenal dengan citarasa segar, manis alami, dan kandungan vitamin C yang tinggi. Kebiasaan mengonsumsi jeruk secara rutin telah terbukti memberikan manfaat positif bagi kesehatan mental individu. Hubungan antara konsumsi jeruk dan kesehatan mental dipengaruhi oleh kondisi kesehatan usus, di mana jeruk membantu perkembangan bakteri baik dalam usus, seperti bakteri Faecalibacterium prausnitzii (F. prausnitzii).
Usus memiliki hubungan yang kuat dengan otak dan bakteri baik seperti F. prausnitzii dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh serta mendukung kesehatan otak. Bakteri ini juga berperan dalam produksi neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin yang mengatur suasana hati.
Meskipun jeruk dapat membantu mencegah dan mengurangi risiko depresi, tetapi tidak menggantikan peran obat antidepresan seperti Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs). Pola makan yang sehat, termasuk konsumsi jeruk, dapat membantu sistem pencernaan dalam menghasilkan serotonin dan neurotransmiter lain yang memengaruhi keseimbangan emosi. Oleh karena itu, menjaga pola makan sehat dan mengonsumsi jeruk sebagai bagian dari pencegahan depresi merupakan langkah yang bijaksana.