Sebuah perusahaan yang memasarkan desain tampilan smartwatch melalui token non-fungible (NFT) mengajukan gugatan terhadap LVMH atas dugaan pelanggaran paten. Watch Skins Corporation menuding LVMH telah menggunakan teknologi tampilan NFT miliknya tanpa izin dalam sebuah gugatan yang diajukan ke pengadilan federal Texas pada 10 Maret. Menurut Watch Skins, mereka telah mengembangkan sistem unik yang memungkinkan pengguna menampilkan karya seni NFT yang telah diverifikasi di jam pintar dan memiliki beberapa paten terkait teknologi tersebut.
Gugatan tersebut menyebutkan bahwa jam pintar dari merek TAG Heuer, yang dimiliki oleh LVMH, dan produk lain dari merek-merek dalam grup tersebut, diduga menggunakan teknologi tampilan NFT secara ilegal berdasarkan tiga paten yang dimiliki oleh Watch Skins. LVMH merupakan perusahaan induk multinasional yang memiliki banyak merek barang mewah terkenal. Watch Skins juga mengklaim bahwa TAG Heuer mendorong pelanggan untuk melanggar paten tersebut dengan memberikan petunjuk tentang cara menggunakan fitur tampilan NFT mereka.
Paten pertama Watch Skins mencakup sistem verifikasi kepemilikan NFT sebelum ditampilkan di layar jam, paten kedua melibatkan verifikasi NFT melalui dompet blockchain sebelum ditampilkan di jam pintar, dan paten ketiga berfokus pada pengambilan serta tampilan desain jam yang dipersonalisasi berdasarkan kepemilikan NFT. Jam TAG Heuer diklaim dapat menampilkan NFT jika dimiliki oleh dompet kripto pengguna dan terhubung ke dompet kripto untuk memastikan keaslian karya yang ditampilkan.