Lazarus Group, kelompok peretas asal Korea Utara, telah menakjubkan dunia dengan jumlah Bitcoin yang mereka miliki. Data terbaru dari Arkham Intelligence menunjukkan bahwa kelompok telah menguasai lebih dari 13.500 Bitcoin senilai lebih dari USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 1 triliun. Mereka juga memiliki lebih dari 13.700 Ethereum dengan nilai sekitar USD 26,1 juta atau setara Rp 48 miliar, membuat total aset kripto mereka mencapai USD 1,16 miliar atau setara Rp 19 triliun.
Pada Februari 2025, Lazarus Group sukses melakukan peretasan terhadap bursa kripto Bybit di Uni Emirat Arab, mencuri aset kripto senilai USD 1,46 miliar. Sebagian besar aset yang dicuri berupa Ethereum, yang kemudian diubah menjadi Bitcoin. Hal ini membuat Lazarus Group menjadi salah satu pemegang Bitcoin terbesar di dunia. Dengan 13.518 Bitcoin, mereka sekarang memiliki lebih Bitcoin daripada beberapa negara, seperti Bhutan, El Salvador, dan Finlandia.
Meskipun Lazarus Group memiliki jumlah Bitcoin yang signifikan, beberapa negara masih memiliki lebih banyak Bitcoin. Amerika Serikat memegang 207.189 BTC, Tiongkok dengan 194.000 BTC, Inggris dengan 61.000 BTC, dan Ukraina dengan 46.351 BTC. Penting bagi pembaca untuk melakukan analisis tersendiri sebelum melakukan investasi dalam kripto, karena terdapat risiko keuntungan dan kerugian yang harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas hasil keputusan investasi Anda.
