Harga Bitcoin berhasil melewati level USD 80.000 setelah Federal Open Market Committee (FOMC) Amerika Serikat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 4,50%. Keputusan ini memberikan optimisme bagi investor setelah periode ketidakpastian yang cukup lama. Sebelum pengumuman FOMC pada 19 Maret 2025, harga Bitcoin sempat turun menjadi USD 82.719, namun setelah pengumuman tersebut, harga Bitcoin melonjak 5,00% menjadi USD 86.854.
Selain itu, harga Ethereum juga mengalami kenaikan signifikan dari USD 1.932,54 pada 18 Maret 2025 menjadi USD 2.057,75 pada 19 Maret 2025, mencatatkan kenaikan sebesar 6,48%. Optimisme investor semakin meningkat karena rencana The Fed untuk melakukan dua kali pemangkasan suku bunga pada tahun 2025. Meskipun ekspektasi investor terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga relatif rendah menurut FedWatch dari CME sekitar 1%, CEO INDODAX, Oscar Darmawan, menyatakan bahwa keputusan The Fed mencerminkan stabilitas kebijakan moneter yang memberikan dampak positif pada pasar aset kripto. Oscar menyoroti proyeksi dua kali pemangkasan suku bunga di tahun 2025 sebagai pendorong utama optimisme pasar. Dengan ekspektasi suku bunga rendah, likuiditas di pasar keuangan cenderung meningkat, yang berpotensi mengakibatkan apresiasi harga aset kripto.
