Tiongkok dan Uni Emirat Arab (UEA) sepakat untuk bertambah meningkatkan kerja sama dalam upaya memerangi kejahatan dunia maya yang terkait dengan mata uang kripto. Kesepakatan ini diumumkan melalui pernyataan resmi bersama setelah kunjungan kenegaraan Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan ke Tiongkok pada 30 Mei 2024. Hal ini terjadi ketika data dari Hong Kong menunjukkan peningkatan aktivitas penipuan kripto antara tahun 2022 dan 2023.
Komitmen keras tersebut mencakup upaya untuk menindak aktivitas ilegal yang memanfaatkan kripto, dengan fokus pada penipuan jaringan telekomunikasi dan perjudian online. Selain itu, China dan UEA juga menegaskan komitmen mereka dalam memerangi pencucian uang, perdagangan manusia, perdagangan narkoba, dan imigrasi ilegal untuk mengatasi aliran keuangan gelap yang melibatkan aset digital.
Meskipun belum ada peraturan khusus yang diumumkan terkait mata uang kripto, pernyataan bersama ini jelas menunjukkan adanya pendekatan terkoordinasi oleh kedua negara dalam menghadapi potensi penyalahgunaan teknologi kripto. Selain menekankan masalah keamanan, China dan UEA juga menyoroti pentingnya dukungan terhadap kemitraan perdagangan dan investasi bilateral, termasuk upaya untuk mempromosikan perdagangan, memfasilitasi investasi, dan mengembangkan pariwisata melalui Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama.
Salah satu poin penting dari pernyataan bersama ini adalah pengakuan terhadap kemampuan mata uang digital bank sentral (CBDC) dalam meningkatkan perdagangan dan investasi lintas batas, menunjukkan komitmen kedua negara untuk terus memperkuat kerja sama mereka.