Friday, May 23, 2025
HomeTeknologiCara Mendeteksi Esai AI Tanpa Aplikasi Canggih

Cara Mendeteksi Esai AI Tanpa Aplikasi Canggih

Kepentingan dalam menghindari potensi kecurangan akademik menggunakan kecerdasan buatan semakin meruncing di kalangan akademisi. Meskipun AI mampu membuat teks yang terstruktur dengan baik, studi terbaru yang dipimpin oleh Ken Hyland dari University of East Anglia menunjukkan bahwa kualitas tulisan AI masih jauh dari kualitas tulisan manusia dalam hal keterlibatan dengan pembaca. Penulis manusia mampu menciptakan hubungan langsung dengan pembaca melalui sentuhan personal, pertanyaan retoris, dan interaksi langsung, hal ini penting dalam membangun koneksi dan membuat argumen yang meyakinkan. Ketidakmampuan AI dalam mereplikasi hal ini, menurut Hyland, dapat membantu profesor dalam mendeteksi tulisan yang dibuat oleh AI, tanpa bergantung pada perangkat lunak deteksi AI yang belum dapat diandalkan.

Studi yang dilakukan ini menggunakan ratusan esai argumentatif yang ditulis manusia versus yang dihasilkan oleh ChatGPT untuk membandingkan penggunaan “penanda keterlibatan”. Hasilnya menunjukkan bahwa penulis manusia jauh lebih sering menggunakan elemen-elemen yang membuat pembaca terlibat dalam tulisannya, seperti pertanyaan, sapaan pribadi, dan penyebutan pembaca. ChatGPT, meskipun mampu membuat teks yang teknis kompeten, kesulitan dalam melakukan hal serupa, seperti menyertakan sentuhan personal yang membuat tulisan menarik dan meyakinkan. Hal ini juga memengaruhi kemampuan AI dalam menggunakan daya tarik penalaran logis dalam esainya, menjadikan ChatGPT lebih cocok dalam mereproduksi informasi daripada mengembangkan ide kompleks.

Implikasi dari penelitian ini sangat penting bagi mahasiswa dan pendidik. Bagi mahasiswa, studi ini menunjukkan bahwa tulisan AI kurang memiliki elemen kemanusiaan yang diharapkan dalam sebuah tulisan. Sementara bagi pendidik, studi ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi tulisan yang dihasilkan oleh AI tanpa perlu perangkat lunak pendeteksi. Meski begitu, peneliti merekomendasikan pendekatan yang positif terhadap AI, sebagai alat bantu untuk pengajaran. Draf yang dihasilkan oleh ChatGPT dapat membantu mahasiswa memahami strategi keterlibatan yang efektif dalam menulis, sambil tetap mengembangkan suara unik mereka sendiri. Sehingga, meskipun AI dapat membantu dalam menyusun teks, tulisan akademik yang benar-benar menarik dan persuasif masih menjadi domain manusia.

Source link

RELATED ARTICLES

Terpopuler