Industri otomotif sedang mengalami masa-masa sulit, khususnya bagi Nissan dan Mitsubishi. Namun, keduanya berusaha untuk bangkit dengan memanfaatkan aliansi mereka untuk mempercepat peluncuran model baru. Generasi ketiga Leaf, yang kini menjadi crossover, akan menjadi dasar bagi mobil listrik baru merek Mitsubishi yang direncanakan akan mulai dijual di Amerika Serikat pada musim panas 2026. Leaf berikutnya telah dipratinjau sebelum debut penuhnya yang dijadwalkan pada bulan Juni. Crossover listrik Nissan yang telah dimodifikasi akan menggunakan platform CMF-EV, yang dipinjam dari model Ariya yang lebih besar. Pada saat peluncuran di Q3 2025, ini akan menjadi model pertama Nissan yang menggunakan port pengisian daya NACS, sehingga kompatibel dengan jaringan Supercharger Tesla. Beberapa fitur lain yang telah dikonfirmasi termasuk koefisien hambatan 0,26, roda 19 inci, dan panoramic sunroof yang tersedia.
Mitsubishi juga menghadirkan gambar teaser jajaran produk mendatang mereka yang telah direvitalisasi, yang direncanakan hingga akhir dekade ini. Sebuah laporan Automotive News dari tahun lalu menyebutkan bahwa dealer-dealer di Amerika Serikat telah diberi arahan tentang kehadiran minivan besar ini. Sementara itu, Nissan akan mendapatkan sebuah model hibrida plug-in Mitsubishi yang akan tiba di Amerika Utara dengan menggunakan lencana Nissan tahun depan. Kemungkinan besar, Outlander PHEV akan berganti nama menjadi Rogue PHEV, seperti yang ditunjukkan dalam gambar penggoda yang dirilis pada akhir Maret. SUV bertenaga listrik ini akan menjadi hibrida plug-in pertama Nissan yang diluncurkan di Amerika Serikat. Nissan juga berencana untuk meluncurkan Rogue hibrida plug-in ke pasar Amerika seiring dengan peluncuran Leaf baru. Perusahaan ini juga merencanakan model generasi berikutnya dengan teknologi E-Power range-extender yang akan hadir pada akhir dekade ini. Rogue generasi keempat juga akan ditawarkan sebagai hibrida plug-in tradisional dan varian bensin yang lebih terjangkau.
