CEO baru Nissan telah mengambil langkah-langkah drastis untuk mengatasi kesulitan perusahaan dengan memotong pekerjaan, menutup pabrik, dan menghilangkan platform serta model tertentu. Keputusan tersebut diambil setelah proses yang dimulai satu dekade yang lalu ketika Nissan menetapkan target penjualan yang terlalu ambisius. Saat ini, perusahaan ini sedang berada di bawah rencana pemangkasan biaya yang disebut “rencana Re:Nissan” setelah mengalami kerugian besar. Langkah-langkah tersebut mencakup memperkuat hubungan dengan mitra seperti Renault dan Mitsubishi serta merencanakan peluncuran lebih dari 10 model baru di berbagai pasar global. Meskipun pemangkasan biaya dan aliansi dengan mitra diperlukan, Nissan juga memperhatikan pengembangan produk baru, termasuk SUV listrik, crossover, dan model mobil listrik lainnya. Meskipun CEO baru Nissan menyukai mobil sport dan berencana untuk menghidupkan kembali beberapa merek legendaris, fokus utama perusahaan saat ini adalah pulih dari kerugian keuangan yang telah dialami dalam beberapa tahun terakhir. Para pemimpin Nissan yakin dengan rencana pemulihan dan percaya bahwa langkah-langkah yang diambil akan membawa perubahan positif bagi perusahaan di masa depan.