Proses neuroplastisitas menunjukkan bahwa otak tidak statis dan dapat berubah sepanjang hidup kita. Para peneliti menemukan bahwa otak perempuan mengalami perubahan besar selama tiga fase kehidupan utama: pubertas, kehamilan, dan perimenopause. Stereotip perilaku dalam budaya pop sebenarnya adalah manifestasi luar dari perubahan besar yang terjadi di dalam tubuh, khususnya akibat fluktuasi hormon terhadap otak.
Seorang ahli saraf kognitif, Laura Pritschet, meneliti pengaruh hormon perempuan terhadap otak dan motivasinya untuk memahami hal ini lebih dalam. Dia bahkan rela menjadi “kelinci percobaan” untuk studi tentang bagaimana fluktuasi hormon harian berkaitan dengan perubahan otak harian. Studi-studi lain juga mendemonstrasikan perubahan yang terjadi pada otak selama kehamilan, namun masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Dengan menggunakan MRI dan pengambilan sampel darah, Pritschet dan timnya melacak perubahan otak pada satu wanita dari sebelum pembuahan hingga dua tahun setelah melahirkan. Hasil temuan mereka dipublikasikan dalam jurnal Nature Neuroscience pada bulan September. Studi ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana otak perempuan beradaptasi selama kehamilan dan masa-masa penting lainnya dalam hidup mereka.
