Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia, terutama anak-anak dan kelompok rentan seperti lansia. Kasus tragis terjadi di Bengkulu, di mana kakak dan adik kandung dilaporkan meninggal dunia dalam satu pekan akibat terjangkit virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti. Dalam rentang waktu Januari hingga pertengahan Mei 2025, tercatat sebanyak 148 orang terinfeksi DBD di Kota Bengkulu. Dari jumlah tersebut, dua di antaranya yang merupakan kakak dan adik kandung telah meninggal dunia akibat DBD. Pasangan ini meninggal dalam waktu yang bersamaan selama menjalani perawatan di rumah sakit. Setelah penyelidikan, ditemukan bahwa sang adik terkonfirmasi positif DBD dan penularannya diduga berasal dari lingkungan sekitar. Selain melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap keluarga korban dan melakukan fogging di lingkungan sekitar, Dinkes Kota Bengkulu mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan rutin membersihkan tempat-tempat yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Kejadian ini sangat mengingatkan pentingnya untuk segera melaporkan gejala DBD ke fasilitas kesehatan terdekat agar tindakan pengobatan yang tepat dapat segera dilakukan.